Pada 15 September 2020 lalu, Trump bahkan menjadi tuan rumah perjanjian antara Perdana Menteri Israel, Benjamin Nethanyahu, dengan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan dan Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif al-Zayani.
A historic and exciting day for Beitar Jerusalem. This afternoon (monday) a partnership agreement was signed between Mr. Moshe Hogeg and Sheikh Hamad bin Khalifa Al Nahyan >> https://t.co/xJlNJChIGV pic.twitter.com/CPC5f3F1pF— Beitar Jerusalem FC (@fcbeitar) December 7, 2020
Normalisasi hubungan UEA dan Israel sempat menuai kecaman dari komunitas internasional dan warga Palestina.
Baca Juga: Aa Gym Berharap Ada Pihak Netral Terkait Polemik Penembakan Simpatisan Habib Rizieq atau Laskar FPI
Pihak Palestina menyebut perjanjian tersebut sama sekali tidak mencerminkan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Sementara itu, klub Beitar Jerusalem menjadi satu-satunya klub Israel yang tak pernah memiliki pemain keturunan Arab.
Fans mereka pun seringkali mendapat hukuman akibat rasis terhadap orang-orang Arab. ***
Artikel Rekomendasi