Kisruh European Super League, Saingan UEFA Champions League dan UEFA Europa League

- 19 April 2021, 20:07 WIB
Logo UEFA (kiri) dan European Super League (kanan). UEFA dan FIFA mengecam wacana European Super League, UEFA menyatakan ada kepentingan pribadi yang telah berlangsung lama.
Logo UEFA (kiri) dan European Super League (kanan). UEFA dan FIFA mengecam wacana European Super League, UEFA menyatakan ada kepentingan pribadi yang telah berlangsung lama. / Twitter/@UEFA dan @Goal

PORTAL PROBOLINGGO – Dalam kurun waktu 12 jam terakhir, European Super League ramai dibahas oleh warganet pencinta sepak bola.

Bahkan hingga berita ini diluncurkan, European Super League masih menjadi trending topic di Twitter.

Apa itu European Super League? Bagaimana asal mula terciptanya kompetisi tersebut? Berikut penjelasannya dilansir dari berbagai sumber.

European Super League sendiri adalah kompetisi eksklusif yang melibatkan tim-tim besar Eropa. Kompetisi tersebut akan diikuti oleh 20 tim.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING dan Sinopsis Ikatan Cinta Senin 19 April 2021, Al Rahasiakan Pembongkaran Makam Roy?

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Ikatan Cinta Senin 19 April 2021, Honeymoon Al & Andin dan Pembongkaran Makam Roy

Di antara 20 tim tersebut, terdapat 15 tim pendiri yang disebut sebagai founding fathers untuk kompetisi ini. Sementara 5 tim peserta lainnya merupakan tim undangan.

Dari ke-15 tim pendiri tersebut, baru 12 tim yang mengonfirmasi keikutsertaannya. Dua belas tim tersebut antara lain: AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur.

Sementara itu 3 tim lainnya akan memberikan konfirmasi susulan. Belum diketahui tim manakah yang akan menyusul sebagai tim pendiri. Namun, menurut jurnalis ternama Italia Fabrizio Romano, 3 tim lainnya yang akan menyusul sebagai founding fathers adalah Bayern München, RB Leipzig, dan FC Porto.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING IKATAN CINTA 19 April 2021 : Al Tak Beritahu Soal Pembongkaran Makam, Mama Rosa Kecewa?

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING IKATAN CINTA 19 April 2021 : Ketahuan Mama Rosa, Pembongkaran Makam Gagal?

Lima belas tim pendiri ini tidak akan terdegradasi, sementara 5 tim undangan akan berganti-ganti. Lima tim undangan ini akan dipilih berdasarkan performa tim di kompetisi domestik tempat tim tersebut bermain pada musim sebelumnya.

Kompetisi tengah pekan ini akan dibagi menjadi 2 grup, yang mana masing-masing grup akan diisi oleh 10 tim. Di masing-masing grup tersebut, mereka akan bertanding dengan format round-robin atau seluruh tim akan saling berhadapan di kandang dan tandang.

Tiga tim teratas dari masing-masing grup akan lolos ke babak perempat final. Sementara, dua tempat terakhir akan diperebutkan oleh tim peringkat keempat dan kelima di masing-masing grup lewat babak play-off.

Baca Juga: Nama Kitab Suci, Tempat Ibadah, dan Hari Besar 6 Agama di Indonesia

Baca Juga: Surah Al Baqarah Ayat 83 tentang Menyembah Allah, Beribadah dan Berbuat Kebaikan

Mulai perempat final hingga semi final pertandingan akan menggunakan format knock-out yang berlangsung dalam dua leg, kandang dan tandang. Sedangkan, pertandingan final akan berlangsung dengan format single match di tempat netral.

Proposal pembentukan European Super League sendiri sudah dirancang sejak awal pandemi Covid-19. Bahkan, sebenarnya konsep kompetisi ini sudah dimunculkan sejak tahun 1990-an, namun saat itu masih berupa ide gila.

European Super League ini digadang-gadang oleh para klub pendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa yang ada sepanjang musim, sehingga para klub dan pemain top dapat bersaing lebih ketat lagi.

Kompetisi ini juga bertujuan untuk memberikan pertumbuhan ekonomi persepakbolaan Eropa yang jauh lebih besar dan untuk mendukung perkembangan sepak bola Eropa yang lebih maju.

Menurut para klub pendiri, munculnya pembentukan European Super League ini disebabkan karena ketidakstabilan perekonomian sepak bola Eropa yang diperparah oleh pandemi covid-19.

Para klub pendiri juga berpendapat, kurangnya transparansi UEFA dalam keuangan kompetisi Champions League dan Europa League serta kurang meratanya pembagian hadiah menjadi pemicu munculnya European Super League.

Setelah beberapa bulan terakhir para pemangku kepentingan kompetisi ini melakukan rapat, akhirnya pada tanggal 18 April 2021 European Super League pun diresmikan dan direncanakan akan berlangsung mulai musim 2023/2024.

Nama-nama petinggi European Super League antara lain:
- Florentino Perez (Chairman)
- Stan Kroenke (Vice Chairman)
- Andrea Agnelli (Vice Chairman)
- John W. Henry (Vice Chairman)
- Joel Glazer (Vice Chairman)

Florentino Perez sendiri merupakan Presiden Klub Real Madrid, sedangkan Stan Kroenke adalah Pemilik Klub Arsenal. Sementara itu, Andrea Agnelli adalah Chairman Klub Juventus, John W. Henry adalah pemilik utama Liverpool, dan Joel Glazer adalah Chairman Klub Manchester United.

Pemenang European Super League akan mendapatkan hadiah sebesar 400 juta Euro atau hampir senilai 7 triliun Rupiah. Hadiah ini jauh lebih banyak daripada hadiah juara Liga Champions yang hanya memperoleh 120 juta Euro atau sekitar 2,1 triliun Rupiah.

Dilansir dari ESPN, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, Bank JP Morgan, telah siap menginvestasikan dana sebesar 6 miliar Euro atau sekitar 87 triliun Rupiah demi terealisasinya kompetisi European Super League mulai musim 2023/24. Angka yang fantastis, belum lagi jika ditambah dengan sponsor-sponsor lain.

Di lain pihak, UEFA, FIFA, dan federasi sepak bola nasional masing-masing negara di eropa menyatakan menentang kompetisi ini. Pasalnya ajang ini dinilai merusak nilai-nilai luhur kompetisi sepak bola dan membuat kesempatan berkompetisi tim-tim yang kurang mapan secara finansial menjadi lebih kecil.

"Kami tidak akan pernah mengizinkan klub mengikuti kompetisi yang akan merusak sepak bola Inggris. FA akan terus bekerja sama dengan FIFA dan Liga Primer Inggris untuk memastikan tidak ada klub yang mengikutinya," bunyi pernyataan resmi FA.

UEFA dan FIFA bahkan sudah mengeluarkan ultimatum terhadap para klub dan pemain yang bermain di European Super League. Dilansir dari Gazetta Dello Sport, tim-tim yang ikut serta dalam European Super League akan ditendang dari kompetisi-kompetisi UEFA. Juga disebutkan oleh UEFA melalui situs resminya, “Para pemain yang ikut serta dalam kompetisi European Super League juga akan dilarang tampil di Piala Eropa dan Piala Dunia.”

Para klub yang berpartisipasi di kompetisi European Super League pun berpotensi untuk dicoret dari liga domestik. UEFA bahkan menegaskan, “Jika para klub yang berpartisipasi di European Super League telah dicoret dari kompetisi domestik, maka mereka harus memulai dari divisi terbawah bila ingin kembali bergabung.” ***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x