Mengenal Cabin Fever Akibat Terlalu Lama di Rumah Selama Pandemi dan Cara Mengatasinya

- 28 Februari 2021, 07:40 WIB
Ilustrasi seseorang mengalami cabin fever.
Ilustrasi seseorang mengalami cabin fever. /Pexels.com/Alex Green

PORTAL PROBOLINGGO - Situasi pandemi covid-19 membuat orang-orang di seluruh dunia harus mengisolasi diri di rumah dan tidak bisa bersosialisasi seperti biasa. Hal itu membuat seseorang mudah mengalami cabin fever.

Cabin fever merupakan serangkaian emosi negatif dan sensasi tertekan yang mungkin dihadapi orang jika mereka terisolasi atau merasa terasing dari dunia.

Dilansir dari Healthline, cabin fever bukan termasuk gangguan psikologis yang mudah dikenali, namun bukan berarti kondisi ini tidak nyata, karena cabin fever dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Prabowo Subianto Raih Elektabilitas Tertinggi, Ganjar Pranowo Disalip Ridwan Kamil

Cabin fever bukan sekadar perasaan bosan. Kondisi ini berasal dari perasaan terisolasi yang intens. Tidak semua orang yang mengalami cabin fever mengalami gejala yang sama, namun banyak orang memiliki gejala-gejala seperti berikut:

  • Merasa sangat sedih, gelisah dan putus asa
  • Depresi
  • Merasa lemas atau kurang energi
  • Mudah marah dan tersinggung
  • Mudah bosan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Menjadi tidak sabar
  • Kurang motivasi
  • Perubahan kebiasaan makan
  • Mengalami gangguan tidur, sulit tidur atau mudah terbangun
  • Sulit percaya pada orang lain
  • Tidak mampu mengendalikan emosi dan stres
  • Mengalami kenaikan atau penurunan berat badan

Bagaimana cara mengatasi cabin fever?

Tidak ada standar pengobatan untuk mengatasi cabin fever. Namun, dengan mengambil langkah aktif untuk melawan kondisi ini mungkin cukup membantu merasa lebih baik. Yakni dengan mengasah otak dan melakukan aktivitas bermakna.

Baca Juga: Arya Saloka Pemeran Aldebaran di Ikatan Cinta Ternyata Berdarah Biru, Sang Ayah Keturunan Kerajaan di Jawa

Berikut beberapa cara mengatasi cabin fever untuk membatasi efek psikologis, fisik, dan perilaku.

1. Membuat rutinitas

Membuat dan menjalankan rutinitas dapat membantu orang merasa mengendalikan situasi mereka yang dapat membantu mencegah perasaan putus asa dan depresi.

2. Fokus pada hal positif

Banyak hal positif yang dapat dilakukan di rumah, seperti mencoba hobi baru, menyelesaikan proyek, dan berkumpul dengan keluarga. Fokus pada hal positif dapat membantu menangkal perasaan bosan atau gelisah dan membuat waktu berlalu lebih cepat.

3. Atur pola makan

Pola makan yang sehat dan seimbang penting untuk kesehatan mental dan fisik.

4. Berolahraga

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berolahraga secara teratur dapat mengurangi kecemasan dibandingkan orang yang tidak berolahraga. Itu karena aktivitas fisik menurunkan hormon stres tubuh, seperti kortisol .

Orang harus bertujuan untuk mengembangkan rutinitas, olahraga yang dapat mereka lakukan di rumah atau taman mereka. Olahraga teratur membantu tubuh tetap bugar dan meningkatkan mood karena saat berolahraga otak melepaskan endorfin.

5. Menghabiskan waktu di alam

Menghabiskan waktu di alam membantu mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan suasana hati.

Kondisi pandemi saat ini, tidak memungkinkan menikmati alam bebas. Hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

- Menanam dan merawat tanaman hias
- Menyaksikan matahari terbit atau terbenam dari jendela
- Mendengarkan burung dan hewan liar lainnya
- Bermain atau bersantai dengan hewan peliharaan

6. Dapatkan jumlah tidur yang tepat:

Mengatur pola tidur agar membuat tubuh tetap bugar dan dapat menjalankan rutinitas dengan baik. Jumlah tidur yang dibutuhkan seseorang bervariasi tiap individu. Tidur cukup juga akan membuat perasaan lebih segar.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini, Sabtu 27 Februari 2021, Aldebaran Tutupi Rencananya dari Andin?

7. Bersosialisasi secara virtual

Walau berada di rumah saja berhubungan dengan orang lain itu penting agar tidak merasa sendirian. Meski tidak bertemu langsung, namun masih bisa terhubung melalui panggilan telepon, panggilan video dan media sosial. Bersosialisasi atau menjaga hubungan sosial dengan berbagi perasaan, pikiran, dan emosi akan membantu mencegah perasaan terisolasi dan kesepian.

8. Mengontrol konsumsi berita

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Ghaib dan Tata caranya, Dapat Dilakukan Berjamaah hingga Mandiri

Mengikuti perkembangan berita mengenai covid-19 terlalu sering dapat memicu kecemasan dan depresi. Sehingga konsumsi berita perlu dikontrol demi menangkal perasaan tersebut.***

Editor: Jati Kuncoro


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x