ISIS Kembali Melakukan Pemboman di Baghdad, Menewaskan 32 Orang

22 Januari 2021, 09:04 WIB
ilustrasi ledakan bom. /Unsplash/ @kingmaphotos

PORTAL PROBOLINGGO - Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman bunuh diri yang menewaskan 32 orang dan melukai 110 orang di sebuah pasar di Baghdad tengah pada hari Kamis 21 Januari 2021.

Pemboman menjadi serangan paling mematikan di kota Baghdad dalam tiga tahun terakhir. Kedua pelaku bom bunuh menargetkan daerah yang sama.

Penyerang pertama menarik perhatian kerumunan di pasar di Tayaran Square Baghdad dengan mengaku merasa sakit, kemudian dia meledakkan sabuk yang ternyata terbuat dari bahan peledak, menurut kementerian dalam negeri Iraq sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari CNA.

Baca Juga: ShopeePay di 2020: Masyarakat Menikmati Transaksi Offline dan Online di Berbagai Kategori

Dan ketika lebih banyak orang berbondong-bondong ke tempat kejadian untuk membantu para korban, pelaku bom bunuh diri kedua meledakkan bahan peledaknya.

Pasukan keamanan telah menutup daerah itu dan paramedis sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan para korban.

Kementerian kesehatan melaporkan sebanyak 32 orang telah meninggal di tempat, dan sebagian yang terluka dilarikan dirumah sakit untuk mendapat perawatan.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Mentega Ala Restoran, Mudah dan Dijamin Enak

Setelah tengah malam, ISIS memposting jika mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut di saluran propaganda online-nya.

Kekerasan sudah biasa terjadi di Baghdad sejak 2003, ISIS sedari dulu memang selalu menargetkan ibu kota Irak dalam setiap serangannya.

Tetapi dengan kekalahan teritorial kelompok itu pada akhir 2017, bom bunuh diri di Baghdad menjadi langka. Tembok beton kota tersebut dibongkar dan pos pemeriksaan di seluruh kota dipindahkan.

Baca Juga: Bupati Sleman Dinyatakan Positif Covid-19 Usai Vaksinasi, Ini Kata Dokter Tirta

Presiden Irak, Barham Saleh mengutuk serangan tersebut. "Pemerintah akan berdiri teguh melawan upaya jahat untuk mengguncang negara kita," ujarnya.

Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa juga mengutuk keras serangan itu.

Pejabat Menteri Luar Negeri AS Daniel Smith mengatakan pemboman itu merupakan tindakan keji dan merupakan pengingat serius akan terorisme yang terus mengancam kehidupan rakyat Irak yang tidak bersalah.

Baca Juga: Nella Kharisma dan Suami Bagikan Kabar Duka, Ayahanda Nella Telah Meninggal Dunia

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengeluarkan seruan kepada rakyat Irak untuk menolak setiap upaya untuk menyebarkan ketakutan dan kekerasan yang bertujuan merusak perdamaian, stabilitas dan persatuan.

Sementara itu, pihak Uni Eropa menyebut serangan tersebut tidak masuk akal dan biadab. Uni Eropa juga akan mendukung penuh pemerintah Irak untuk melawan ekstrimisme dan terorisme. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler