Negara Ini Secara Permanen Melarang Warganya Menggunakan TikTok

27 Januari 2021, 12:01 WIB
TikTok. /Pixabay/Travel Sourced

 

PORTAL PROBOLINGGO - Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India telah mengeluarkan pemberitahuan baru kepada TikTok dan 58 aplikasi China lainnya untuk memberlakukan larangan permanen pada aplikasi ini di India.

“Pemerintah kurang puas dengan tanggapan/penjelasan yang diberikan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, larangan untuk 59 aplikasi ini sekarang bersifat permanen," kata seseorang yang mengetahui tentang pemberitahuan tersebut seperti yang dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Livemint.

Pada bulan Juni lalu, pemerintah telah melarang 59 aplikasi, termasuk TikTok Bytedance, Browser UC Alibaba, dan WeChat Tencent, dengan alasan bahwa mereka terlibat dalam aktivitas yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara, dan ketertiban umum.

Baca Juga: Sebelum Menikah, Coba Jawab 25 Pertanyaan Ini Bersama Pasangan

Setelah itu, pemerintah memberi perusahaan-perusahaan ini kesempatan untuk menjelaskan kasus mereka terkait kepatuhan terhadap persyaratan privasi dan keamanan, sebelum memberlakukan larangan permanen.

Mereka juga diminta menjawab kuesioner rinci yang dikirim oleh kementerian. Aplikasi dilarang berdasarkan pasal 69A dari Undang-Undang Teknologi Informasi.

Selama enam bulan terakhir, pemerintah melarang 208 aplikasi China lainnya.

Baca Juga: Ditunjuk Gantikan Frank Lampard, Thomas Tuchel Resmi Menjadi Manajer Baru Chelsea

Larangan itu diumumkan di tengah ketegangan perbatasan antara India dan China yang menolak untuk mereda meskipun beberapa kali dilakukan negosiasi di tingkat diplomatik dan militer.

“Kami sedang mengevaluasi pemberitahuan tersebut dan akan menanggapinya sebagaimana mestinya. TikTok adalah salah satu perusahaan pertama yang mematuhi arahan pemerintah India yang dikeluarkan pada 29 Juni 2020. Kami terus berupaya untuk mematuhi undang-undang dan peraturan setempat dan melakukan yang terbaik untuk mengatasi segala kekhawatiran yang mungkin dimiliki pemerintah. Memastikan privasi dan keamanan semua pengguna kami tetap menjadi prioritas utama kami," kata juru bicara TikTok.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Live mint

Tags

Terkini

Terpopuler