Akibat Hujan Deras, 3 Tambang di Kongo Runtuh, Telan Puluhan Korban

12 September 2020, 22:32 WIB
Ilustrasi tambang. /PIXABAY/Free-photos

PORTAL PROBOLINGGO - Hujan deras telah mengguyur pertambangan di daerah dekat kota Kamtigu di Provinsi Kivu Selatan Kongo Timur. 

Akibatnya terjadi tanah longsong yang menyebabkan tiga tambang artisinal runtuh. 

Dalam insiden yang terjadi pada Sabtu 12 September 2020 waktu setempat, setidaknya lebih dari 50 orang dikabarkan tewas, 

Baca Juga: Update Covid-19 Kabupaten Probolinggo: Per 12 September Kasus Positif Covid-19 Tembus 629

Salah seorang korban selamat, Diwa Honoré, mengatakan sebanyak lebih dari 50 orang berada di tiga tambang yang kedalamannya sekitar 50 meter.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel Tambang Emas Runtuh di Kongo, Lebih dari 50 Orang Tewas

"Para penggali dan pengangkut batu-batu itu tertelan air,.Tim penyelamat dengan pompa motor datang untuk memulihkan tubuh para korban," kata walikota Kamituga, Alexandre Bundya. seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari AP News.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Hari Ini, 12 September 2020, Jumlah Total Positif Mencapai 28.618.106 kasus

Foto-foto dan video media sosial memperlihatkan ratusan orang, sebagian di antaranya dapat didengar menjerit di lereng sekitar jalan masuk lubang tambang.

Menurut otoritas setempat, sebagian besar yang tewas adalah kaum muda yang sedang melakukan penggalian tambang emas.

"Investigasi terus mengidentifikasi rekan-rekan kami yang tewas, untuk memberikan bantuan dan mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya tragedi semacam itu," kata pernyataan dari kantor Gubernur Kivu Selatan.

Baca Juga: Update Covid-9 Indonesia, 12 September 2020, Penambahan Kasus Positif Sebanyak 3.806 kasus

Penambangan artisanal seringkali tidak aman di bagian timur Kongo dan wilayah Kasai. Perempuan dan anak-anak juga bekerja di pertambangan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Keruntuhan tambang mematikan juga pernah terjadi awal tahun 2020 ini di Maniema dan Katanga yang menewaskan sedikitnya 18 orang.

Kecelakaan pertambangan biasa terjadi di tambang yang tidak diatur di Kongo, setidaknya terdapat lusinan korban tewas setiap tahun di tambang tempat penggali yang tidak berperalatan lengkap ketika menggali jauh ke bawah tanah.( Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat) ***

 

 

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler