Niat Hati Mencari Rezeki, Bocah 12 Tahun Asal India Terkubur Hidup-hidup dibawah Tumpukan Sampah

1 Oktober 2020, 11:10 WIB
ILUSTRASI sampah.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/"PR"/

PORTAL PROBOLINGGO - Salah seorang bocah 12 tahun asal India Barat terkubur hidup-hidup di bawah tumpukan sampah.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu 26 September 2020, saat itu ia sedang mencari nafkah bersama keluarganya diatas tumpukan sampah setinggi 25 meter.

Tiba-tiba tumpukan sampah tersebut runtuh dan mengubur bocah 12 tahun ini yang sedang memilih-milah sampah.

Baca Juga: Surah Ad Duha Ayat 1-11 Arab, Latin dan Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Tim penyelamat pun datang dan bergegas untuk memilah-milah berton-ton sampah busuk dan mengerahkan anjing liar di area seluas 80 hektare itu.

Namun sampai hari kelima pencariannya, gadis bernama Neha Vasava ini masih belum ditemukan juga.

Tim penyelamat mengatakan bahwa harapan Neha Vasava bisa ditemukan dalam kondisi hidup pun sangat kecil.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Bulan Oktober 2020, 3 zodiak ini Diprediksi Kurang Beruntung, Virgo Harus Berkorban

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel Gadis 12 Tahun Terkubur Hidup-hidup di Tumpukan Sampah, Petugas Damkar: Kemungkinan Hidup Kecil

"Kemungkinan dia masih hidup sangat kecil, tapi kami akan melanjutkan pencarian sampai kami menemukannya," kata petugas pemadam kebakaran Naitik Bhatt pada Rabu.

Dia mengatakan enam alat berat telah dikerahkan dalam pencarian gadis itu, tapi menjadi lebih sulit karena hujan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Bulan Oktober: 3 Zodiak Diprediksi Akan Beruntung, Aries Semakin Tangguh

"Beberapa jam setelah dia terkubur, ada hujan yang menyebabkan lebih banyak sampah jatuh dari atas," kata Bhatt.

Seorang anak laki-laki berusia enam tahun, yang sedang mengais-ngais bersama Vasava berhasil diselamatkan tak lama setelah runtuh.

Hampir 3.500 ton sampah dari kota Ahmedabad dibuang di lokasi tersebut setiap hari.

Diperkirakan ada empat juta orang India, kebanyakan anak-anak - bekerja dalam kondisi kotor dan berbahaya untuk memilah-milah sampah logam atau bahan lain untuk dijual.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Hari Ini, Kamis 1 Oktober 2020, Jangan Lewatkan Makan Receh

Tempat pembuangan sampah ini disebut Gunung Pirana oleh penduduk setempat karena tingginya. Namun menjadi rumah bagi beberapa ratus keluarga miskin yang tinggal di pondok-pondok tanpa air pipa atau sistem pembuangan limbah.(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler