Kasus Infeksi Covid-19 Melonjak,Spanyol Umumkan Situasi Darurat

26 Oktober 2020, 13:10 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Geralt/Pixabay

PORTAL PROBOLINGGO - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan keadaan darurat baru pada Minggu, 25 Oktober 2020 dalam upaya untuk mengekang infeksi virus corona yang melonjak, dan memberlakukan jam malam lokal pada malam hari, selain itu juga melarang perjalanan antar daerah dalam beberapa kasus.

Langkah-langkah tersebut mulai berlaku mulai Minggu, 25 Oktober 2020 malam hari dan akan mewajibkan semua wilayah kecuali Kepulauan Canary untuk memberlakukan jam malam dan membatasi jumlah orang yang diizinkan untuk berkumpul menjadi hanya enam orang saja.

"Kita hidup dalam situasi ekstrim. Ini adalah krisis kesehatan paling serius dalam satu abad terakhir," katanya dalam jumpa pers setelah rapat kabinet sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman Channel New Asia.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, Gubernur Khofifah Sampaikan Pesan Ini pada Masyarakat

Catalonia adalah salah satu daerah pertama pada hari Minggu, 25 Oktober 2020 yang menggunakan undang-undang baru untuk memberlakukan jam malam, yang akan berlaku pada pukul 10 malam. Tempat-tempat yang terbuka untuk umum harus tutup pada jam 9 malam.

Polisi sedang berpatroli di kota sebelum jam malam diberlakukan dan penduduk setempat menyambut baik aturan baru tersebut.

Baca Juga: Info Covid 19 Indonesia, DKI Jakarta Sumbang Kasus Harian Tertinggi

"Saya percaya bahwa dengan cara tertentu suatu tindakan harus diambil karena semuanya menjadi sedikit di luar kendali," kata Paula, seorang guru pelatihan kejuruan. "Saya pikir lebih banyak tindakan akan dilakukan, tetapi ini awal yang baik," pungkasnya.

Daerah lain yang mengumumkan jam malam mulai Minggu malam termasuk Cantabria dan La Rioja.

Spanyol memberlakukan pembatasan wilayah terberat di awal pandemi dan kemudian melonggarkan pembatasan selama musim panas.

Baca Juga: Lowongan Kerja Oktober 2020: Kemdikbud Buka Seleksi Kepala Badan Penelitian Pengembangan Perbukuan

Tetapi seperti banyak negara Eropa lainnya, gelombang kedua telah melanda dalam beberapa minggu terakhir, dan sekarang Spanyol memiliki salah satu jumlah infeksi tertinggi di Eropa Barat. Total kasus naik menjadi 1.046.132 orang pada hari Jumat, 23 Oktober 2020 sementara jumlah kematian mendekati 35.000 orang. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler