Jelang Thanksgiving Day, Kasus Positif Covid-19 di AS Melonjak Drastis

- 24 November 2020, 11:04 WIB
Ilustrasi Thanksgiving Day.
Ilustrasi Thanksgiving Day. /eradabia.com

PORTAL PROBOLINGGO - Thanksgiving Day yang diperingati setiap tanggal 26 November di AS dan beberapa negara lain tentu diharapkan menjadi momen liburan yang spesial untuk melepas rindu pada teman atau sahabat serta bertukar kado. 
 
Namun, hal itu tak berlaku di kala pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari The Guardians, menjelang hari libur Thanksgiving Day, kasus positif Covid-19 di AS justru meningkat tajam  dan menyebabkan lebih banyak orang harus menjalani perawatan di rumah sakit. 
 
Hal ini lantas menimbulkan kekhawatiran masyarakat bahwa hari libur tersebut akan memiliki membawa "malapetaka", mengingat akan ada banyak orang yang melakukan perjalanan dan adanya pertemuan di dalam ruangan.
 
 
Menurut data Universitas Johns Hopkins, pada Minggu, 22 November 2020, AS mencatatkan 142.732 kasus baru.  
 
Angka itu merupakan penurunan dari rekor kasus positif tertinggi pada Jumat, 20 November 2020 dengan lebih dari 196.000 kasus tercatat. 
 
Sementara itu, di Washington Donald Trump tak henti mendapat kritik karena kurangnya tindakan terhadap apa yang terjadi. 
 
Trump sendiri justru terlihat bermain golf pada hari Minggu dan melewatkan KTT G20. 
 
Beralih ke Wilmington, Delaware, presiden terpilih Joe Biden terus menyiapkan banyak rencana untuk peralihan kekuasaan termasuk mengadakan pertemuan virtual dengan Konferensi Walikota AS. 
 
Terlepas dari berita tentang vaksin yang akan datang, saat ini bisa dibilang semua negara bagian di seluruh AS merasakan ketegangan. 
 
 
Sebagai contoh, saat ini hampir semua rumah sakit di Minnesota dipenuhi oleh pasien positif Covid-19 hingga menurut media lokal dikatakan bahwa tak ada lagi tempat tidur yang tersisa.
 
Selain itu, keterbatasan sumber daya juga dirasakan di beberapa negara bagian. Di New York, sekolah-sekolah kembali ditutup akibat melonjaknya kasus positif Covid-19 
 
Berdasarkan laporan Wall Street Journal, saat ini  terdapat ratusan jenazah Covid-19 diikuti isak tangis dari keluarga yang masih berada di kamar mayat dekat perairan Brooklyn.
 
Ratusan jenazah tersebut menurut tenaga medis kota adalah orang-orang yang keluarganya tidak dapat ditemukan atau tidak mampu dimakamkan dengan layak. 
 
Di Nevada, gubernur dari Partai Demokrat Steve Sisolak yang dinyatakan positif awal bulan ini mengumumkan pembatasan sosial baru pada tempat-tempat seperti kasino, restoran, bar, dan tempat umum lainnya diikuti kewajiban memakai masker yang ketat.
 
 
"Apakah Anda percaya pada ilmu Covid atau tidak," katanya, "kenyataannya adalah - Covid memenuhi tempat tidur rumah sakit kita, dan itu mengancam semua orang Nevadans."
 
Oregon juga melaporkan rekor tertinggi dalam kasus baru pada hari Minggu yakni 1.517 kasus, sehingga total kasus menjadi 65.170 dengan Korban tewas mencapai 820 orang.
 
Hal itu membuat direktur departemen kesehatan negara bagian mendesak warga untuk membatalkan rencana Thanksgiving dalam ruangan dan yang mengakibatkan adanya kerumunan.
 
Jutaan orang diketahui telah membeli tiket penerbangan untuk merayakan Thanksgiving hingga membuat badan kesehatan masyarakat AS Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar tidak melakukan perjalanan liburan. 
 
Hingga kini bandara dan pesawat masih dipenuhi oleh para turis, meskipun ada kebijakan pembatalan secara halus dari beberapa maskapai besar.
 
 
"Konsumen harus merasa nyaman mengubah rencana mereka dan membatalkan penerbangan mereka jika mereka perlu karena alasan kesehatan," tutur John Breyault dari National Consumers League pada Associated Press.
 
Menurut Transportation Security Administration (TSA), ada lebih dari 2 juta orang diperiksa di bandara AS pada hari Jumat (20 November) dan Sabtu (21 November).
 
Pada hari Senin, TSA mengatakan telah menyaring 1.047 juta penumpang pada hari Minggu, jumlah tertinggi sejak pertengahan Maret lalu.
 
CDC mengatakan orang Amerika harus membatalkan rencana perjalanan untuk Thanksgiving Day dan tidak menghabiskan liburan dengan orang-orang selain keluarga di rumah. 
 
Pada Minggu, 22 November 2020, pakar penyakit menular terkemuka AS Dr. Anthony Fauci menyatakan kekhawatirannya bahwa berkerumun di bandara dapat memperburuk situasi yang sudah berbahaya.
 
 
Kepada CBS Fauci mengatakan bahwa keberadaan banyak orang di bandara akan menciptakan lebih banyak masalah dari yang terjadi saat ini. 
 
Dia juga mengatakan kasus Covid baru dari Thanksgiving tidak akan terlihat jelas hingga beberapa minggu ke depan dan tentu membuat situasi semakin sulit karena musim dingin dan musim liburan Desember akan segera tiba.
 
Pihak maskapai mengatakan mereka membersihkan gerbang dan kios-kios yang ada, memperpendek antrian dan kerumunan, serta membersihkan udara. 
 
 
Sementara itu, sebagian besar maskapai menawarkan kesempatan untuk bepergian lain hari meskipun perubahan tiket penerbangan akan menjadi lebih mahal.
 
TSA menyatakan telah bersiap untuk lalu lintas yang lebih padat dengan menambah staf untuk menjaga jalur agar bisa lebih pendek dan menetapkan social distancing.
 
"Kami telah menangani volume penumpang yang mencapai lebih dari 900.000 per hari sejak awal Oktober," kata pihak TSA.***
 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x