Prancis Tutup Perbatasan Menyusul Kebijakan Lockdown Ketiga

- 30 Januari 2021, 21:58 WIB
Ilustrasi lockdown
Ilustrasi lockdown /PIXABAY/Queven

PORTAL PROBOLINGGO - Prancis akan menutup perbatasan untuk warga negara non-Uni Eropa untuk menekan penyebaran virus varian baru. 
 
Penutupan perbatasan ini menyusul aturan lockdown ketiga yang akan diberlakukan mulai Minggu 31 Januari 2021.
 
Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Daily Mail, pengumuman penutupan perbatasan ini dilakukan pada Jumat, 29 Januari 2021.
 
 
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan, larangan memasuki Prancis bagi warga non-Uni Eropa ini dilakukan guna menekan penyebaran varian baru COVID-19.
 
Castex menuturkan bahwa selama beberapa hari ke depan peraturan akan lebih tegas dan memungkinkan adanya peraturan baru yang lebih ketat dari sebelumnya.
 
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menambahkan, pemberlakuan aturan lockdown ketiga ini akan menimbulkan pertanyaan. Namun ia menyatakan bahwa semua sudah tahu bagaimana beratnya dampak yang terjadi akibat penyebaran COVID-19.
 
 
Untuk membendung penambahan jumlah infeksi baru, Castex menyatakan bahwa semua pusat perbelanjaan kecuali toko yang menjual bahan makanan akan ditutup.
 
Jam malam juga akan diberlakukan mulai pukul enam sore waktu setempat.
 
Castex menambahkan bahwa penutupan perbatasan untuk negara non-Uni Eropa ini tidak berlaku untuk hal penting seperti urusan kenegaraan. 
 
Namun semua kedatangan itu harus tetap menunjukkan surat keterangan negatif PCR sebelum memasuki wilayah Prancis.
 
 
Sebelumnya, aturan lockdown di Prancis cenderung lebih longgar jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
 
Penutupan perbatasan Prancis sebelumnya hanya diberlakukan bagi perjalanan via udara dan laut. Selain itu, meski menutup restoran dan bar, sekolah dan toko-toko di Prancis tetap dibuka.
 
Prancis menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian karena COVID-19 tertinggi di dunia. Total kematian ini mencapai 75.620 jiwa dengan hampir enam puluh persen dari jumlah pasien yang dirawat di ruang intensif adalah penderita virus corona. ***
 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x