Kudeta Myanmar, Aung San Suu Kyi Ditangkap, Koneksi Data Internet Seluler Mulai Terganggu

- 1 Februari 2021, 16:48 WIB
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.*
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.* /Instagram/@aungsansuukyi9

PORTAL PROBOLINGGO - Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, telah ditangkap, menurut juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Aung San Suu Kyi ditahan

Berita penahanan Suu Kyi muncul setelah meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan militer negara itu, yang memicu kekhawatiran akan kudeta, sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Mothership.sg pada 1 Februari 2021.

Partai NLD memenangkan pemilu pada November 2020, tetapi militer mengklaim bahwa pemungutan suara itu curang.

Baca Juga: Dari Aglaonema Hingga Anthurium, 13 Tanaman Hias Cantik Ini Ternyata Bisa Bersihkan Udara di Rumah

Myanmar berada di bawah kekuasaan militer hingga 2011, sementara Suu Kyi, yang merupakan Penasihat Negara pertama Myanmar, telah menghabiskan beberapa tahun dalam tahanan rumah hingga dibebaskan pada 2010.

Suu Kyi berkuasa setelah menang telak pada pemilu 2015 oleh partainya.

Seorang juru bicara dari partai NLD, yang dipimpin Suu Kyi, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa Suu Kyi telah dibawa pada dini hari.

Baca Juga: Dari Keladi Hingga Philodendron, Ini 10 Tanaman Hias Cantik yang Ternyata Beracun Bagi Manusia dan Hewan

"Saya ingin memberitahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," kata juru bicara itu, menambahkan bahwa dia juga diperkirakan akan ditahan.

Reuters kemudian tidak dapat menghubungi juru bicara tersebut.

Para tentara juga mengunjungi rumah menteri di beberapa daerah dan membawa para menteri pergi menurut penuturan anggota keluarga mereka.

Baca Juga: Program Beasiswa S2 Dalam Negeri Kominfo Tahun 2021 Resmi Dibuka, Simak Syarat dan Daftar Kampusnya

Menurut Jonathan Head, situasinya tampaknya seperti kudeta skala penuh terhadap pemerintah yang dipilih secara demokratis.

Koneksi data internet seluler dan beberapa layanan telepon telah terganggu di kota-kota besar di Myanmar, sementara penyiar negara bagian MRTV mengatakan sedang menghadapi masalah teknis dan tidak mengudara.

Wakil Presiden menjabat sebagai presiden

Saluran TV milik militer Myawaddy TV kemudian mengumumkan bahwa militer telah menguasai negara itu, dan mengumumkan keadaan darurat selama setahun.

Baca Juga: Awas Tertipu! Cara Mudah Membedakan Janda Bolong Mahal dengan yang Murah

Wakil Presiden yang didukung militer, U Myint Swe, sekarang menjadi penjabat sebagai presiden.

Juga diumumkan bahwa kekuasaan negara telah diserahkan kepada Panglima Tertinggi Badan Pertahanan Min Aung Hlaing.***

Editor: Lia Damayanti

Sumber: Mothership


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah