Joe Biden Segera Akhiri Dukungan AS untuk Serangan Saudi di Yaman, Arab Saudi Beri Tanggapan Baik

- 5 Februari 2021, 15:45 WIB
Presiden AS, Joe Biden.
Presiden AS, Joe Biden. /Tangkap layar YouTube/euronews
 
PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyatakan akan mengakhiri dukungan AS untuk operasi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.
 
Biden menuntut agar perang yang terjadi lebih dari enam tahun, yang dipandang sebagai konflik proksi antara Arab Saudi dan Iran itu harus berakhir.
 
Ditunjuknya diplomat veteran Timothy Lenderking sebagai utusan khusus AS untuk Yaman merupakan upaya untuk meningkatkan diplomasi Amerika di sana.
 
 
Seperti Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari The New Daily, Biden menyampaikan dalam pidatonya bahwa perang tersebut harus diakhiri. Selain itu Ia menegaskan komitmennya mengenai membantu Saudi mempertahankan kedaulatannya.
 
"Dan untuk menggarisbawahi komitmen kami, kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan."kata presiden dari Partai Demokrat itu saat berkunjung ke Departemen Luar Negeri AS di Washington, Kamis, 4 Februari 2021.
 
“Pada saat yang sama,” kata Presiden Joe Biden, “Arab Saudi menghadapi serangan rudal, serangan UAV atau drone dan ancaman lain dari pasukan yang disuplai Iran di banyak negara. Kami akan terus mendukung dan membantu Arab Saudi mempertahankan kedaulatannya dan integritas teritorialnya serta rakyatnya."
 
Pernyataan dari kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) ini hanya menyebut Arab Saudi menyambut baik pidato Biden, terutama komitmennya terhadap pertahanan negara dan mengatasi ancaman terhadapnya.
 
 
"Kerajaan telah menegaskan posisi teguhnya dalam mendukung solusi politik komprehensif bagi krisis Yaman, dan menyambut baik penekanan AS soal pentingnya mendukung upaya-upaya diplomatik dalam menyelesaikan krisis Yaman," demikian pernyataan resmi SPA.
 
Koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015, mendukung pasukan pemerintah yang memerangi Houthi yang berpihak pada Iran. 
 
Pejabat PBB sedang berusaha kembali melakukan pembicaraan damai untuk mengakhiri perang. Diketahui perang tersebut merupakan krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan 80 persen kehidupan rakyatnya menjadi terpuruk.
 
 
Di bawah pemerintahan Trump, kebijakan tentang Yaman berada di nomor dua dari apa yang disebut kampanye sanksi "tekanan maksimum" terhadap Iran dalam upaya untuk memaksa Teheran kembali ke pembicaraan mengenai program dan kegiatan nuklir juga misilnya di Timur Tengah.
 
Selain itu, mantan presiden Donald Trump juga turut menjaga hubungan dekat dengan penguasa efektif Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, termasuk penjualan senjata AS.
 
 
Berakhirnya dukungan AS untuk operasi militer itu  tidak akan mempengaruhi operasi Amerika terhadap al-Qaeda yang berbasis di Yaman di Semenanjung Arab, kata penasehat keamanan nasional Jake Sullivan.***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: The New Daily


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x