Nyaris Tewas! Eksperimen Seorang Bocah di Manchester yang Justru Berakhir Musibah

- 13 Februari 2021, 21:38 WIB
Bola magnet.
Bola magnet. /Pixabay/Meredin

PORTAL PROBOLINGGO - Rasa ingin tahu membawa manusia ke dalam berbagai eksperimen yang pada akhirnya menghasilkan dunia sekarang ini.
 
Namun eksperimen tetaplah eksperimen, menguji berbagai hal yang tidak diketahui agar bisa diketahui.
 
Apabila dilakukan oleh orang yang memang sudah ahli, maka eksperimen akan menjadi sesuatu yang hebat, tapi berbeda cerita jika dilakukan oleh anak-anak.
 
 
Baru-baru ini tersebar sebuah kisah yang menceritakan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang menelan 54 magnet demi eksperimennya, yang ternyata gagal.
 
Bocah 12 tahun tersebut menelan puluhan bola magnet, hanya untuk melihat apakah logam tersebut akan menempel di perutnya atau tidak.
 
Berdasarkan tindakannya tersebut, Rhiley Morrison, harus menjalani operasi penyelamatan nyawa setelah dengan sengaja menelan 54 magnet sebagai bagian dari eksperimennya.
 
Dia ingin tahu apakah magnet yang dia terima saat Natal akan menempel di perutnya atau tidak, dan juga seperti apa bentuknya begitu keluar nantinya.
 
 
Sayangnya, eskperimen tersebut tidak berjalan sesuai rencana, dan setelah berhari-hari berlalu tanpa satu magnet pun yang keluar, akhirnya dia memberi tahu ibunya.
 
Anak tersebut, yang dilaporkan menderita ADHD, membangunkan ibunya, Paige, pada pukul 2 pagi tanggal 5 Januari, untuk memberi tahu bahwa dia tidak sengaja menelan dua magnet beberapa hari yang lalu, dan masih belum keluar dari perutnya.
 
Pada malam yang sama, sang ibu yang bersangkutan membawanya ke Rumah Sakit Kerajaan Salford, di mana hasil rontgen menunjukkan bahwa Rhiley memiliki lebih dari dua magnet di dalam perutnya.
 
"Para dokter menebak ada sekitar 25-30 dari rontgen, tetapi ketika dia keluar dari operasi mereka mengatakan mereka mendapat 54," kata ibu Rhiley dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Oddity Central.
 
 
"Yang membuat saya sulit berpikir adalah saya tidak mengerti bagaimana atau mengapa dia menelan sebanyak itu," tambahnya.
 
Bocah 12 tahun tersebut, yang tampaknya menyukai eksperimen, akhirnya memberi tahu ibunya dan dokter di Rumah Sakit Anak Kerajaan Manchester, tempat dia menjalani operasi, bahwa dia menelan magnet untuk melihat apakah magnet tersebut akan menempel di perutnya, dan juga bagaimana wujudnya setelah keluar nanti.
 
Sayangnya bagi Rhiley, eksperimennya memiliki konsekuensi yang buruk.
 
Dia harus menghabiskan 10 hari tidak bisa bergerak dan muntah cairan hijau karena ususnya bocor.
 
Dia juga tidak bisa bergerak, pergi ke toilet, diberi makan melalui tabung dan kateter dimasukkan.
 
 
"Sungguh memilukan melihat dia melalui semua itu, sungguh mengerikan," kata ibu Rhiley.
 
"Saya pikir ini sangat sulit karena Covid, dia tidak dapat menerima pengunjung. Saya berpikir, saya tidak percaya semua ini terjadi karena magnet."
 
Pada 21 Januari, Rhiley dipulangkan dan diberi antibiotik selama seminggu, untuk mencegah infeksi.
 
Ibunya sekarang membagikan kisahnya untuk memastikan tidak ada anak lain yang mengalami cobaan yang sama.
 
"Bisa saja magnet-magnet itu berbenturan dan merobek ususnya dan dia bisa berakhir dengan sepsis," ujar Paige.
 
 
Dia menambahkan, "Rhiley beruntung, tetapi beberapa anak mungkin tidak akan beruntung. Saya tidak yakin mengapa dia memberi tahu saya, dia tidak kesakitan, saya hanya bersyukur kepada Tuhan dia melakukannya."***
 

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x