PORTAL PROBOLINGGO - Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan akan menghancurkan sisa reruntuhan TWA Flight 800 setelah hampir 20 tahun dijadikan sebagai alat pelatihan.
Melansir dari ABC News, insiden TWA Flight 800 menarik perhatian dunia ketika tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional John F. Kennedy pada Juli 1996 menuju Paris meledak, menewaskan semua penumpang.
Investigasi NTSB menjadi investigasi terlama, paling rumit dan mahal dalam sejarah penerbangan, berlangsung lebih dari empat tahun dan menelan biaya $ 40 juta.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING : Ikatan Cinta 24 Februari 2021, Aldebaran Beri Tugas Rendy Sebuah Misi Rahasia
Selama berminggu-minggu, potongan-potongan reruntuhan diambil dari laut di lepas pantai Long Island dan disatukan kembali dengan sangat teliti.
Ditempatkan selama hampir dua dekade di sebuah gudang di NTSB Training Center di Ashburn, Virginia, di luar Washington, D.C., puing-puing itu telah digunakan untuk mengajar ribuan penyelidik kecelakaan udara dan spesialis transportasi dari seluruh dunia.
Pada hari Senin, NTSB mengatakan dalam rilis persnya bahwa mereka akan menonaktifkan dan menghancurkan puing-puing karena sewa gudang seluas 30.000 kaki persegi akan berakhir.
Baca Juga: Sinopsis Drama Mouse, Lee Seung Gi Jadi Polisi Pemburu Psikopat
"Kemajuan dalam teknik investigasi seperti pemindaian 3-D dan citra drone mengurangi relevansi rekonstruksi skala besar dalam mengajar teknik investigasi modern," tambah NTSB.
Artikel Rekomendasi