Diam-Diam Militer Myanmar Pindahkan Lokasi Penahanan Aung San Suu Kyi ke Lokasi Rahasia

- 28 Februari 2021, 09:20 WIB
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Penasihat negara Myanmar, Aung San Suu Kyi. /Instagram/@aungsansuukyi

PORTAL PROBOLINGGO - Situasi kudeta Myanmar makin memanas. Kini keberadaan pemimpin de facto yang digulingkan, Aung San Suu Kyi juga menjadi tanda tanya.

Sebuah situs independen Myanmar Now menyebut Suu Kyi telah dipindahkan junta militer dari tahanan rumah ke lokasi yang dirahasiakan. Media itu mengutip pejabat senior anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Sebelumnya perempuan 75 tahun itu menjalani tahanan rumah di Ibu Kota Naypyitaw. Suu Kyi bersama Presiden Win Myint serta para pejabat dan politisi berkuasa Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditahan sejak 1 Februari 2021 yang disusul dengan kudeta militer.

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini, Sabtu 27 Februari 2021, Aldebaran Tutupi Rencananya dari Andin?

"Kami tidak tahu di mana lagi dia ditahan," kata pejabat NLD yang meminta namanya tak diungkap, dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari reuters pada Sabtu, 27 Februari 2021.

Hal senada juga dikonfirmasi Reuters. Seorang pengacara yang mewakili Suu Kyi, Khin Maung Zaw mengindikasikan hal serupa, meski belum bisa memastikan.

Pengacara tersebut mengatakan dia tidak diberi akses ke Suu Kyi menjelang sidang berikutnya pada 1 Maret. "Saya khawatir akan ada kehilangan hak untuk mengakses keadilan dan akses ke penasihat hukum," katanya dikutip Reuters, Sabtu (27 Februari 2021).

Khin Maung Zaw sebelumnya mengeluh dia tidak dapat mempersiapkan dengan baik untuk sidang berikutnya, pada hari Senin, karena dia tidak memiliki akses.

Para pengunjuk rasa yang turun ke jalan setiap hari selama lebih dari tiga pekan juga mengusung tuntutan pembebasan Suu Kyi dan meminta militer untuk mengakui hasil pemilihan umum tahun lalu.

Baca Juga: Daftar Pemain Drama Korea Vincenzo yang Tayang di Netflix, Song Joong Ki Pemeran Utama

Beberapa orang ditahan, kata saksi mata, di antaranya seorang jurnalis Jepang yang ditahan walau hanya sebentar.

Media domestik dan saksi melaporkan konfrontasi serupa di Mandalay di mana polisi juga menembakkan peluru karet.

Seorang pekerja layanan darurat mengatakan anak-anak terluka di sana dan media menerbitkan gambar dua orang dengan luka ringan serta seorang pria dengan luka kaki berdarah. Tidak jelas bagaimana mereka terluka.

Baca Juga: The Penthouse 2 Episode 4, Apakah Bae Ro Na dan Seok Hoon Bisa Kembali Usai Oh Yoon Hee Ketahuan Tak Bersalah?

Setidaknya empat korban tewas terkonfirmasii akibat bentrok petugas dengan massa anti kudeta. Pada pekan ini, massa anti kudeta juga dilaporkan mendapat serangan dari warga pro junta militer di kota Yangon.

Kemarin, bentrok juga pecah di kota bisnis itu, antara pengunjuk rasa kontra militer dengan aparat. Polisi disebut menembakkan peluru karet, granat dan tembakan udara.

Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Ghaib dan Tata caranya, Dapat Dilakukan Berjamaah hingga Mandiri

"Beberapa orang ditahan," kata saksi mata seorang jurnalis Jepang.

Setidaknya satu orang terluka.Di kota lain, Mandalay, sejumlah pendemo juga terluka. Demo juga terjadi di ibu kota Naypyitaw, pusat kota Magwe dan perbukitan barat Hakha.

Sebelumnya panglima militer Jenderal Ming Aung Hlaing menegaskan bahwa aparat menggunakan kekuatan minimal. Kekerasan telah membuat sejumlah negara memberi sanksi ke pejabat junta Myanmar dan memutus bantuan pembiayaan, termasuk Bank Dunia. ***

Editor: Jati Kuncoro

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x