Anggap Sebuah Kehormatan Atas Nama Negara dan Bangsa, Presiden Erdogan : Yerusalem Adalah Kota Kita!

- 2 Oktober 2020, 12:44 WIB
Potret Presiden Recep Tayyib Erdogan dari Turki
Potret Presiden Recep Tayyib Erdogan dari Turki /Instagram.com/@rterdoganeng/Instagram

PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada hari Kamis 1 Oktober menyiratkan pada unggahan twitter @tpresidency bahwa Yerusalem adalah milik Turki, mengacu pada kendali Kekaisaran Ottoman atas kota itu selama sebagian besar era modern.

“Di kota yang harus kami tinggalkan dengan air mata selama Perang Dunia Pertama, masih mungkin untuk menemukan jejak perlawanan Ottoman. Jadi Yerusalem adalah kota kami, kota dari kami,” kata Erdoğan yang dikutip Portal Probolinggo dari Times Of Israel.com.

“Kiblat pertama kami [arah sholat dalam Islam] al-Aqsa dan Kubah Batu di Yerusalem adalah masjid simbolis iman kami. Selain itu, kota ini adalah rumah bagi tempat-tempat suci agama Kristen dan Yudaisme.”

Baca Juga: Layanan Delivery Online dengan ShopeePay? Ini Fitur Barunya!

Kekaisaran Ottoman memerintah atas Yerusalem dari tahun 1516 hingga 1917. Turki modern, negara penggantinya, telah lama menekankan hubungannya yang abadi dengan kota suci tersebut, dan secara teratur mengutuk dugaan upaya Israel untuk "menghakimi" dan pengakuan pemerintah AS pada Desember 2017 sebagai milik Israel.

Yerusalem telah menjadi ibu kota Israel sejak negara itu didirikan, dan orang-orang Yahudi memiliki sejarah ribuan tahun di kota itu, didukung oleh penemuan arkeologi yang ekstensif.

Selama pidato panjang lebar pada pembukaan sesi legislatif baru parlemen Turki, Erdogan menghabiskan beberapa menit meratapi nasib Yerusalem dan penderitaan rakyat Palestina.

Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Membuat Google Form di HP, Cukup 5 Menit Sudah Selesai

"Krisis lain yang diikuti oleh negara kami dan bangsa kami dengan hati-hati adalah penindasan Israel terhadap Palestina dan praktik-praktik acuh tak acuh yang mengabaikan privasi Yerusalem," katanya di akhir pidatonya.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x