Tiongkok Mengecam Kanada Setelah Menyebut Kebijakan Uighur Sebagai Genosida

- 23 Oktober 2020, 09:00 WIB
Bendera Tiongkok.
Bendera Tiongkok. / Pixabay/glaborde7/


PORTAL PROBOLINGGO - Tingkok telah mengecam Kanada setelah komite parlemen Kanada pekan ini menyimpulkan bahwa kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap minoritas Muslim Uighur di negara itu di Xinjiang merupakan genosida sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari situs Al Jazeera.

Komite parlemen Kanada pada hari Rabu 21 Oktober 2020, meminta Ottawa untuk mengutuk kebijakan Beijing terhadap Uighur, yang dikatakan termasuk penahanan massal, kerja paksa, pengawasan negara yang meluas dan pengendalian populasi', dan untuk menjatuhkan sanksi terhadap semua pejabat pemerintah Tiongkok yang terlibat.

“Pernyataan tak berdasarnya penuh dengan kebohongan dan disinformasi. Ini adalah campur tangan terang-terangan dalam urusan internal China dan mencerminkan ketidaktahuan dan prasangka individu Kanada tersebut. China dengan tegas menyesalkan dan menolak itu, ” kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok.

Baca Juga: Setahun Pengabdian, Inilah Hasil Kerja Kementerian Perhubungan

Hubungan antara Tiongkok dan Kanada memburuk pada Desember 2018 ketika Kanada menangkap Meng Wanzhou, seorang eksekutif raksasa telekomunikasi China Huawei, atas permintaan ekstradisi oleh Amerika Serikat, di mana dia dicari atas tuduhan penipuan.

Dua warga Kanada - mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor - ditangkap di Tiongkok segera setelah kejadian itu dan dituduh sebagai mata-mata.

Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan menggambarkan penahanan berkelanjutan terhadap Kovrig dan Spavor sebagai diplomasi sandera.

Baca Juga: 4 Hal Penting Untuk Menjaga Bisnis di Era New Normal, Salah Satunya Jaga Interaksi dengan Konsumen

"Jenis diplomasi sandera ini bukanlah apa yang dilakukan oleh negara-negara berdasarkan aturan yang baik," kata Sajjan.

Perang dingin antara kedua negara terus memburuk dalam beberapa bulan terakhir, karena pejabat Kanada termasuk Perdana Menteri Justin Trudeau telah mengkritik catatan hak asasi manusia Tiongkok yang terkait dengan Uighur.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x