Sejarah Halloween, Mengapa Halloween dirayakan pada 31 Oktober? (2)

- 30 Oktober 2020, 20:01 WIB
Hallowen
Hallowen /Pixabay/

PORTAL PROBOLINGGO - Pada 43 M, Kekaisaran Romawi telah menaklukkan mayoritas wilayah Celtic. Selama 400 tahun mereka memerintah tanah Celtic, perayaan Celtic tradisional Samhain pun digabungkan dengan dua perayaan bangsa Romawi, yaitu Feralia dan hari untuk menghormati Pomona.


Seperti dilansir dari berbagai sumber,  Feralia merupakan suatu hari di akhir Oktober ketika orang-orang Romawi secara tradisional memperingati meninggalnya orang mati, sedangkan hari Pomona adalah hari untuk memperingati Pomona, dewi buah dan pohon Romawi.


Simbol Pomona adalah apel. Penggabungan perayaan ini ke Samhain mungkin menjelaskan tradisi bobbing untuk apel yang dipraktikkan di hari Halloween. Namun fakta Halloween dikhususkan untuk orang mati tak punya bukti yang pasti.

Baca Juga: Samsung Galaxy S21 Ultra Akan Hadir dengan Kamera 108 MP, Dapat Sedikit Perbaikan Dari Pendahulunya


Hal itu dijelaskan oleh Nicholas Rogers, seorang profesor sejarah di York University di Toronto dan penulis Halloween: From Raganual to Party Night (Oxford University Press, 2003).


Bangsa Kelt percaya bahwa setiap malam 31 Oktober Saman yang merupakan Dewa Kematian akan datang.


Tujuan Saman adalah untuk membantu roh orang-orang yang sudah meninggal dalam rentang satu tahun agar bisa mencapai kehidupan mereka selanjutnya.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Apresiasi Penerapan Prokes di Pelabuhan Tanjung Priok


Oleh sebab itu para roh, iblis, dan setan memperoleh ruang untuk bergerak, sehingga mereka mampu berbuat onar dan menghancurkan hasil panen warga.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x