Bunglon Hitam Langka Kembali Ditemukan di Madagaskar, Sudah 100 Tahun 'Menghilang'

- 31 Oktober 2020, 19:32 WIB
 Ilustrasi Voeltzkow's Chameleon.
Ilustrasi Voeltzkow's Chameleon. /Pixabay.com/aixklusiv

PORTAL PROBOLINGGO - Ilmuwan kembali menemukan bunglon langka yang terakhir kali ditemukan di Madagaskar sekitar 100 tahun lalu.

Dikutip dari The Guardian, peneliti dari Madagaskar dan Germany menemukan spseiman hidup dari bunglon yang bernama Voeltzkow’s chameleon pada hari Jumat, 30 Oktober 2020 saat ekspedisi ke barat laut negara kepulauan di Afrika.

Tim peneliti yang dipimpin ilmuwan dari Bavarian State Collection of Zoology (ZSM) dalam jurnal Salamandra mengatakan bahwa Voeltzkow’s chameleon memiliki kekerabatan dekat dengan Labord’s chameleon secara genetika.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemilik SIM C Dikabarkan Akan Dapatkan BLT Rp900 Ribu dari Pemerintah

Kekerabatan tersebut juga terlihat dari beberapa persamaan kedua retila ini.

Yaitu, hanya hidup selama musim hujan, tumbuh dengan cepat setelah menetas, bersaing demi mendapat pasangan, melakukan perkawinan kemudian mati beberapa bulan setelahnya.

Menurut para peneliti, ada perubahan pada fisik bunglon betina ketika memasuki masa kehamilan, ketika bertemu dengan jantan dan saat stres.

Baca Juga: Mahfud MD: Di Indonesia Tidak Ada yang Harus Tanggung Jawab Terhadap Pernyataan Macron

Bunglon betina pada waktu-waktu tersebut akan memiliki corak warna yang lebih beragam. Uniknya, hal ini belum pernah didokumentasikan sebelumnya.

Halaman:

Editor: Hari Setiawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x