Kisah Nabi Idris AS : Nabi yang Sangat Mencintai Kebenaran dan Pernah Melihat Surga dan Neraka

- 18 April 2021, 21:19 WIB
Ilustrasi Masjid.
Ilustrasi Masjid. /Mario Vogelsteller dari Pixabay

PORTAL PROBOLINGGO - Nabi Idris As merupakan keturunan Nabi Adam dari putranya Qabil dan Iqlima.

Nama asli Nabi Idris adalah Akhnukh (Henokh), sedangkan dipanggil Idris karena beliau orang yang pandai, cerdas dan rajin mempelajari kitab-kitab Nabi Adam dan Syits.

Allah berfirman dalam Q.S Maryam ayat 56-57 sebagai berikut.

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِدْرِيْسَۖ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا ۙ

Arab-latin: ważkur fil-kitābi idrīsa innahụ kāna ṣiddīqan nabiyyā.

Baca Juga: Lowongan April 2021: PT. Nissan Motor Distributor Indonesia Sediakan Satu Posisi untuk Lulusan S1 Akuntansi

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 2 SD, Halaman 4,5,6,15,16,17,18,19, Keselamatan di Rumah dan Perjalanan, Subtema 1

Artinya: "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi." (Q.S Maryam:56).

وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا

Arab-latin: wa rafa'nāhu makānan 'aliyyā

Artinya: "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (Q.S Maryam: 57).

Baca Juga: Bareskrim Buru Jozeph Paul Zhang, Terduga Penista Agama yang Mengaku Nabi ke-26

Baca Juga: Umat Muslim Wajib Tahu! 5 Buah Ini Sangat Baik Dijadikan Menu Berbuka Puasa, Nomor 2 Murah dan Mudah Didapat

Diriwayatkan oleh HR. Ahmad, saat Rasulullah Saw ditanya tentang penulisan dengan kerikil, ketika itu beliau menjawab, "Idris adalah nabi yang menulis dengannya. Siapa saja yang mengikuti jejak tulisannya maka demikian itulah tulisannya".

Didalam Alkitab, nabi Idris ini dikenal dengan nama henokh yang wafat pada usia 82 tahun. Idris merupakan keturunan keenam dari Nabi adam yang hidup hidup 1.000 tahun setelah nabi Adam meninggal dunia.

Berikut kisah Nabi Idris AS:

1. Didatangi Malaikat Izroil

Suatu ketika Nabi Idris AS didatangi tamu tak dikenal. Tak lain adalah malaikat Izroil yang sedang menyamar atas izin Allah SWT.

Nabi Idris AS merupakan ahli ibadah yang kuat mengerjakan sholat hingga puluhan rakaat dalam satu hari satu malam. Ia selalu berdzikir di tengah kesibukannya.

Amalan Nabi Idris AS itulah yang menjadikan malaikat Izroil tertarik untuk mengunjunginya. Malaikat Izroil minta izin kepada Allah SWT dan dikabulkanlah permintaannya dengan menjelma sebagai seorang laki-laki tampan.

Malaikat Izroil bertamu kepada Nabi Idris AS dengan mengucap salam. Nabi Idris AS tidak mengenalinya sebagai malaikat pencabut nyawa. Ia (Izroil) mengikuti setiap kegiatan Nabi Idris AS.

Pada suatu ketika bertanyalah Nabi Idris AS siapa sebenarnya tamu tak dikenalnya itu. Malaikat pun menjawab bahwa ia malaikat Izroil yang mendapatkan izin Allah SWT untuk bertemu dengannya.

Seketika tubuh Idris gemetar dan sempat tidak percaya. Ia mengira kedatangan malaikat Izroil hendak mencabut nyawanya. Lantas malaikat menjelaskan maksud kedatangannya.

Nabi Idris AS mengajukan satu permohonan kepada malaikat Izroil. Ia ingin merasakan bagaimana sakaratul maut. Atas izin Allah SWT, diperkenankanlah permintaan Nabi Idris AS.

Setelah wafat, malaikat Izroil memohon kepada Allah SWT untuk menghidupkannya kembali. Setelah dikabulkan, Nabi Idris AS hidup kembali.

Atas peristiwa itu, Nabi Idris AS merasakan bagaimana sakitnya menghadapi sakaratul maut. Ia mencemaskan bagaimana kaumnya nanti jika menghadapi sakaratul maut.

2. Melihat Surga dan Neraka

Setelah merasakan kematian, nabi Idris AS meminta satu keinginan lagi kepada malaikat Izroil. Ia meminta untuk dibawa melihat surga dan neraka.

Atas izin Allah SWT, malaikat membawanya ke neraka Jahanam.

Nabi Idris AS menyaksikan api yang berkobar-kobar. Sangat mengerikan kehidupan di neraka Jahanam.

Malaikat membawanya kembali dan dibawa untuk melihat keindahan surga. Nabi Idris AS menyaksikan kedamaian hidup di surga.

3. Mendapat Julukan Harmas al Haramisah

Ibnu Katsir dalam bukunya Kisah Para Nabi, menceritakan bahwa banyak di antara ulama ahli tafsir dan ahli hukum yang menganggap Idris adalah orang yang pertama kali membicarakan tafsir dan hukum.

Kaumnya menjulukinya sebagai "Harmas al-Haramisah" atau Singa dari Segala Singa. Akan tetapi kaumnya mendustakannya sebagaimana mereka mendustakan para nabi, ulama, ahli ilmu, dan para wali yang lain. ***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x