PORTAL PROBOLINGGO—Menteri Agama Fachrul Razi mengecam aksi terorisme yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Ia menuturkan aksi semacam ini tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
”Saya sampaikan duka mendalam kepada keluarga yang menjadi korban. Saya juga mengecam karena tindakan semacam ini tidak bisa dibenarkan atas alasan apa pun,” ujar Fachrul, Sabtu, 2020 seperti dilansir dari siaran pers Kementerian Agama.
Sebelumnya diketahui, terjadi aksi pembunuhan dan pembakaran rumah ibadah di Kabupaten Sigi, Sulteng, Jumat, 27 November 2020.
Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Lapor Hasil Swab, Wali Kota Bogor Bima Arya Putuskan Ambil Langkah Hukum
Aksi ini menewaskan empat orang yang merupakan satu keluarga. Mereka dibunuh secara keji oleh kelompok yang diduga merupakan bagian dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kepolisian Resor Sigi AKBP Yoga Priyahutama. Ia menuturkan dugaan ini berasal dari keterangan saksi-saksi yang ada.
“Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi,” kata Yoga, sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Antara.
Baca Juga: Gunung Merapi Masih Mengkhawatirkan, Pemkab Klaten Perpanjang Status Darurat Potensi Letusan
Dalam peristiwa ini MIT Poso turut membakar Gereja Pos Pelayanan Lewonu Lembantongoa, selain itu 6 rumah jemaat juga ikut dibakar.
Ketika aksi terjadi, warga sekitar berlari ketakutan dan bersembunyi di dalam hutan. Namun saat ini, menurut Yogi situasi sudah mulai kondusif.
Bahkan menurutnya anggota Brimob, Polres, dan dari Satgas telah melakukan trauma healing kepada warga setempat agar tidak merasa ketakutan terkait dengan kejadian tersebut.
Baca Juga: Banjir Terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, BNPB Ingatkan Waspada Puncak La Nina
Ia menambahkan, saat ini Satgas Operasi Tinombala sedang mengejar terduga pelaku. Sementara itu, Ketua PB Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aljufri menyampaikan kepada masyarakat untuk menahan diri agar tidak menyebarkan foto-foto terkait peristiwa tersebut.
“Saya mengimbau agar tetap tenang dan tidak ikut-ikutan memberikan komentar maupun mengunggah foto-foto apapun yang berkaitan dengan peristiwa tersebut di media sosial,” ujar Habib Ali di Kota Palu, Sabtu, 28 November 2020.
Hal ini ia sampaikan agar peristiwa ini tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang ingin memecah belah kerukunan masyarakat di Sulteng.
Baca Juga: Ada Israel dalam Daftar Subjek Calling Visa, Fadli Zon Sebut Tak Sejalan Politik Luar Negeri RI
Ia juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi terhadap kejadian ini. Ia pun menegaskan aksi keji tersebut bukan ajaran agama manapun.
“Aksi tersebut bukanlah merupakan anjuran maupun ajaran dari agama manapun apalagi Islam,” pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi