PORTAL PROBOLINGGO - Belakangan ini di media sosial beredar sebuah video yang menunjukkan sekelompok orang menyerukan ajakan jihad.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah orang berbaris dan melantunkan lafal azan yang seharusnya “Hayya 'alash shola” menjadi “hayya ‘alal-jihad”.
Tidak hanya itu saja, terlihat sekelompok orang tersebut turut membawa senjata tajam ketika melantunkan lafal ajakan jihad.
Baca Juga: Senada dengan Fadli Zon, Wakil Ketua Komisi I DPR Minta Pemerintah Batalkan Calling Visa Israel
Menganggapi hal itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengaku belum mengetahui secara pasti apa maksud video tersebut. Apakah sekedar konten untuk media sosial atau ada pesan tertentu.
Panggilan Jihad...
Menggetarkan jiwa.. pic.twitter.com/W77e6GCFds— Pak RW 07 (@AntiBuzzeRp) November 29, 2020
Namun ia menuturkan, bila video tersebut berisi ajakan untuk jihad untuk perang, maka hal itu tidak relevan disampaikan dalam situasi damai seperti di Indonesia saat ini.
“Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang,” ujar Zainut dalam keterangan resminya, Senin, 30 November 2020.
Baca Juga: Ada Perubahan Waktu JPH, Kemenag Beri Penjelasan tentang Jaminan Produk Halal dalam UU Cipta Kerja
Dalam kesempatan ini, Wamenag kemudian menyampaikan kepada pimpinan ormas Islam dan para ulama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat awam.
Artikel Rekomendasi