PORTAL PROBOLINGGO—Wahyu Hendrawan, seorang siswa SDN 204 Palembang sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial berkat puisi yang ia buat.
Pasalnya, puisi yang ia buat itu memuat kritik tajam untuk Presiden Jokowi terkait dengan pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambang batubara.
Puisi yang diberi judul “Sepeda, Ikan, dan Batubara” ini dibuat Wahyu untuk mengikuti sebuah ajang perlombaan yang diadakan oleh Teater Potlot dan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER).
Salah satu juri dalam lomba itu, yakni Okky Madasari mengaku bangga dapat terlibat dalam acara ini. Ia pun membenarkan puisi tersebut ditulis oleh seorang anak SD.
“Banyak yang kaget dan nanya apakah ini beneran anak SD. Ya beneran,” ujarnya dalam akun Twitter miliknya beberapa waktu lalu.
Dalam ajang perlombaan tersebut, Wahyu berhasul mendapatkan juara kedua. Berikut ini merupakan naskah lengkap puisi yang ditulis oleh Wahyu.
Sepeda, Ikan dan Batubara
Aku tidak dapat sepeda dari Pak Jokowi,
Karena tidak bisa menjawab nama-nama ikan.
Dari kecil tak ku jumpai tilapnya lagi.
Padahal kata bapak di sungai enim banyak ikan.
Aku mau sepeda.
Tapi bapak tidak membelinya.
Kebun karet bapak sudah jadi tambang.
Upah kerja buruh tambang
Cuma cukup makan seminggu.
Kami mungkin tidak akan mati kelaparan
Sebab kami makan jalan berdebu.
Aku mau sepeda
Aku harus sekolah yang pintar,
Kata Bu Susi dan Pak Edy Prabowo makanlah ikan biar pintar.
Tapi di sungai belakang rumah tidak ada anak ikan,
Air nya bau dan hitam
Tak ada lagi masa depan di sungai kami.
Aku tidak punya sepeda
Dan tidak bisa makan ikan
Sungai sudah mati.
Hutan gentayangan
Bersama debu beracun
Sepanjang Jalan
Aku tidak bisa makan ikan
Sebab aku dan ikan tidak bisa berenang
Di Sungai yang tercemar.
Aku tidak punya sepeda
Padahal jalan ke sekolah sangat jauh
Sejauh mulut tambang yang makin gaduh.
***
Artikel Rekomendasi