KRI Nanggala-402 Tenggelam Bukan Karena Human Error, Berikut Analisa Sementara TNI AL

- 26 April 2021, 20:18 WIB
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di sebelah utara perairan Pulau Bali.
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di sebelah utara perairan Pulau Bali. /Antara/

PORTAL PROBOLINGGO – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa KRI Nanggala-402 dipastikan telah tenggelam dan seluruh awak telah gugur.

Indonesia pun turut berduka yang sedalam-dalamnya atas gugurnya semua awak KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 jiwa.

Bagian KRI Nanggala-402 telah ditemukan setelah dilakukan upaya pemindaian oleh KRI Rigel.

Badan kapal selam buatan Jerman itu ditemukan di kedalaman 838 meter dari permukaan laut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Anugerahkan Bintang Jalasena untuk Awak KRI Nanggala 402, Apa itu Bintang Jalasena?

Pada proses pencarian, TNI AL menurunkan ROV kapal MV Swift Rescue milik Singapura untuk mendapatkan citra bawah air yang lebih jelas.

Setelah penurunan alat ROV tersebut, citra yang dikonfirmasi sebagai bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402 pun diperoleh.

Sempat diduga karena human error atau kesalahan manusia, namun pihak TNI AL meyakini bahwa bukan itu penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 26 April 2021: Hasil Tes DNA Reyna Keluar, Al dan Mama Rosa Panik?

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam cenderung karena faktor alam.

"Sudah kita evaluasi dari awal, saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," kata Laksamana Yudo, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu, 25 April 2021 sebagaimana dilansir dari ANTARA.

Saat proses menyelam, KRI Nanggala-402 sebenarnya sudah melakukan semua prosedur yang ada.

Ketaatan KRI Nanggala-402 dalam melaksanakan prosedur penyelaman pun tercatat di laporan penyelaman saat menyelam.

Baca Juga: Presiden Jokowi Janjikan Kenaikan Pangkat dan Bintang Jalasena untuk Awak KRI Nanggala 402

Sehingga Laksamana Yudo pun yakin bahwa kelalaian manusia tidak menjadi alasan tenggelamnya kapal tersebut.

Selanjutnya, KRI Nanggala-402 ternyata juga telah melaksanakan peran persiapan bertempur, menyelam, dan sebagainya seperti yang terdengar dari sea rider penjejak.

"Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu," kata Laksamana Yudo.

Dari sejumlah laporan awal, Laksamana Yudo juga yakin bahwa kemungkinan black out atau mati listrik menjadi penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402 adalah keliru.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD dan MI Tema 8 Subtema 2 Aku Anak Mandiri, Halaman 93

Analisa Laksamana Yudo tersebut beralasan karena saat menyelam diketahui lampu masih menyala semuanya.

"Artinya tidak black out saat menyelam langsung hilang ini," jelas Laksamana Yudo.

Namun, ini semua masih merupakan analisa awal, sehingga penyelidikan lebih lanjut pun masih terus dilakukan.

Untuk memastikan penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402, pihak TNI AL perlu mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala-402 terlebih dahulu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD dan MI Tema 8 Subtema 2 Aku Anak Mandiri, Halaman 96

"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," tambah Laksamana Yudo.

Laksamana Yudo pun menjelaskan bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 terbagi menjadi tiga bagian.

Di momen yang sama, Marsekal Hadi juga menyampaikan bahwa tim pencari berhasil menemukan sejumlah bagian dari Kapal Selam KRI Nanggala-402.

"Meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selang timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal," jelas Marsekal Hadi.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x