Pastikan Uji Klinis Ketat, Satgas Covid Minta Masyarakat Tak Lagi Ragukan Manfaat Vaksin Covid-19

- 20 Oktober 2020, 10:23 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro Menyampaikan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dilakukan Secara Ketat
Dokter Reisa Broto Asmoro Menyampaikan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dilakukan Secara Ketat /Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

PORTAL PROBOLINGGO - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Jubir Satgas Covid), dr. Reisa Broto Asmoro, meminta masyarakat tak lagi meragukan manfaat vaksin Covid-19 yang akan diberikan pemerintah. Sebab menurutnya vaksin tersebut telah melalui uji klinis dan pengawasan yang ketat, baik oleh lembaga kesehatan internal maupun lembaga kesehatan internasional.

Hal tersebut disampaikan dr. Reisa dalam keterangan pers perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kantor Presiden kemarin, 19 Oktober 2020.

"Vaksin adalah upaya pembuatan kekebalan tubuh agar mampu melawan penyakit. Ini adalah pencegahan agar masyarakat tidak perlu terpapar penyakit dulu untuk menumbuhkan kekebalan atau imunitas," tuturnya, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman Satgas Covid-19.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Indonesia 19 Oktober 2020, Total Kasus Konfirmasi Naik Menjadi 365.240

Ia pun menegaskan, dalam upaya pengembangan dan pengadaan vaksin pemerintah telah mengikuti pedoman dan saran World Health Organization (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), para ahli, dan ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Dengan begitu manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam dan tak perlu diragukan lagi. Wapres Ma'ruf Amin sekaligus Ketua Umum MUI juga telah menyatakan keterlibatan ulama dalam proses persiapan vaksin ini," imbuhnya.

BPOM sendiri telah mempersiapkan persetujuan penggunaan vaksin dalam keadaan darurat. BPOM juga memantau langsung lokasi uji klinis Bio Farma di Universitas Padjajaran, Bandung. Bahkan melakukan pemantauan langsung di fasilitas-fasilitas pengembangan vaksid di negara-negara lain.

Baca Juga: BNPD Sebut 2.286 Bencana Terjadi di Indonesia Hingga 19 Oktober 2020, Akibatkan 307 Orang Meninggal

Mengenai kesiapan produksi vaksin, dr. Reisa menyatakan bahwa PT. Bio Farma yang merupakan produsen vaksin terpilih merupakan salah satu produsen untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI).

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: satgas covid-19


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x