Banyak Umat Muslim Yang Tersinggung Oleh Presiden Prancis, MUI: Macron Sebaiknya Minta Maaf

- 28 Oktober 2020, 17:45 WIB
 Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Twitter Presiden Prancis Emmanuel Macron /

PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Emmanuel Macron sejak awal Oktober lalu menuai kontroversi akibat pernyataannya tentang ancaman kelompok radikal muslim yang ingin mengubah nilai-nilai liberalisme dan sekulerisme di Prancis.

Komentarnya tersebut dinilai terlalu menyudutkan Islam usai guru bernama Samuel Paty dipenggal di Paris pada 16 Oktober karena menjadikan kartun Nabi Muhammad materi pembelajaran di kelas.

Macron membela keadilan untuk Samuel, dan menyebut Prancis menganut kebebasan berbicara.

Baca Juga: Kumpulan Doa Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas berharap agar Presiden Prancis itu meminta maaf kepada umat islam atas pernyataannya tentang islam yang menjadi ramai diperbincangkan.

"Supaya masalah ini tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dunia, kami mengharapkan agar Macron secepatnya mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam," kata Anwar sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari RRI.

Ia juga menyampaikan bahwa dirinya tidak setuju dengan pernyataan Presiden Prancis yang terlalu berlebiham tentang islam. Sikap Macron dinilai tidak adil dan memicu protes di negara-negara Muslim.

Baca Juga: Kumpulan Teks Pidato Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H

"Kami mengingatkan macron dan masyarakat dunia agar meletakkan konsep kebebasan tersebut ditempat yang tepat, bila tidak maka akan bisa menyeret dunia kepada kekacauan dan permusuhan, serta akan memunculkan dendam yang berkepanjangan," katanya.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x