PORTAL PROBOLINGGO - Sejak awal pandemi covid-19 bulan Maret lalu dan hingga saat ini, pemerintah terus menghimbau agar masyarakat tetap patuh dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, Pemerintah juga membentuk Relawan Covid-19 yang bergerak menjalankan aksi kemanusiaan.
Relawan Covid-19 telah terbentuk sejak awal bulan Maret 2020, awal pandemi covid-19.
Berbeda dengan relawan pada umumnya, mereka bergerak tanpa harus berkumpul agar tidak berpotensi menimbulkan kerumunan yang justru dapat menyebarkan penularan covid-19.
Baca Juga: Jual Kosmetik Seharga 22,9 M, Kemendag Akui Berhasil Jaga Kinerja Ekspor
Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Koordinator Relawan Covid-19, Andre Rahadian, dalam talkshow "Pemuda-Pemudi Bergerak Melawan Covid-19" yang dipandu oleh Anastasya Putri dari Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta pada Rabu, 28 Oktober 2020.
Andre mengungkapkan bahwa tantangan pertama dari para Relawan Covid-19 ini adalah menghadapi bencana kasat mata pertama kali terjadi di dunia yang penularannya melalui interaksi manusia.
"Mereka ini terbiasa menghadapi bencana alam dengan mendirikan posko, pengumpulan logistik, dan berkumpul. Tapi dalam pandemi Covid-19, nggak bisa seperti itu," ungkapnya.
Baca Juga: Kampus Jepang Ini Tawarkan Beasiswa S2, Cek Persyaratannya di Sini!
Hal ini yang menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam menyamakan strategi saat aksi di lapangan.
Artikel Rekomendasi