Simulasi Piala Thomas Hari Pertama : Tim Rajawali Petik Kemenangan

2 September 2020, 10:26 WIB
Pasangan Fajar Alfian-M. Rian Ardianto beraksi dalam simulasi Piala Thomas 2020 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (1/9/2020). Bergabung dalam tim Rajawali, mereka menyumbangkan satu poin usai menang 21-13, 21-15 atas juniornya Daniel Marthin-Leo Rolly Carnando. ** /PBSI/

PORTAL PROBOLINGGO - Setelah sukses menggelar Home Tournament beberapa waktu lalu,PBSI kembali menyelenggarakan turnamen kembali

Kali ini PBSI selenggarakan simulasi Piala Thomas dan Uber Cup di Pelatnas,Cipayung. Simulasi Thomas mulai diselenggarakan pada tanggal 1 sampai 3 September 2020. sedangkan untuk simulasi Uber dimulai pada tanggal 8 sampai 10 September.

Simulasi Piala Thomas Uber 2020 yang digelar PBSI berkerjasama dengan MOLA TV.  Pada hari pertama pelaksanaanya Tim Rajawali yang digawangi Jonatan Christie memperoleh kemenangan.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat sebelumnya dalam artikel Simulasi Piala Thomas Hari Pertama: Jonatan Christie Bocorkan Cara Bikin Lawan Kalah Sendiri

Satu-satunya poin Rajawali yang lepas dari laga tersebut terjadi di partai kelima. Tunggal ketiga Bobby Setiabudi kandas di tangan Syabda Perkasa Belawa dengan skor 14-21, 25-23, 16-21.

Sementara empat kemenangan lainnya disumbangkan oleh Jonatan yang mengalahkan rival terkuatnya Anthony Sinisuka Ginting 21-17, 17-21, 21-14.

Kemudian Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto yang masih lebih tangguh dari juniornya Daniel Marthin-Leo Rolly Carnando 21-13, 21-15 dan Karono yang mengalahkan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dalam skor 21-18, 21-17.

Ganda kedua Pramudya Kusumawardana-Yeremia Erich Yoche Rambitan yang sedang naik performanya mengatasi rekannya Bagas Maulana-Muhammad Shohibul Fikri dalam skor ketat tiga gim 22-20, 13-21, 21-17.

Jonatan mengatakan meski bertajuk simulasi, seperti latihan saja tapi ditonton, tetap saja tidak mudah.

Mengingat lawan adalah rekannya sendiri di pelatnas, hingga secara kekuatan sudah saling sama tahu.

Seperti yang terjadi saat dirinya membuat kesalahan di interval pertama. Dari yang awalnya unggul 10-4, berbalik ketinggalan 10-11 atas Anthony.

Anthony mampu membaca kesalahannya hingga mengambil kesempatan untuk mengejar 7 poin.

"Tapi yang terjadi kemudian, dia (Anthony) yang giliran melakukan kesalahan. Saya kembali berbalik memanfaatkannya, buat kepercayaan diri balik lagi," tukasnya seperti yang dikutip dari rilis PBSI.

Menurutnya, dari awal sampai gim 11 merupakan poin penting. Jonatan menilai dirinya maupun Anthony di laga tadi cukup baik, saling jual beli serangan. Namun, kuncinya adalah pertahanan yang kuat.

"Semua tahu Anthony punya serangan yang bagus dan mematikan. Jadi saya harus siap defense-nya. Jangan sampai tembus. Sebab kalau tembus, dia pasti lebih percaya diri lagi mainnya, dan sebaliknya lawan makin banyak melakukan kesalahan sendiri," tukasnya.(Wina Setyawatie/Pikiran Rakyat)***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler