PORTAL PROBOLINGGO - Petenis peringkat satu dunia asal Serbia, Novak Djokovic melewati tantangan terberat untuk menggagalkan unggulan ke-15 Karen Khacanov di putaran keempat Grand Slam Rolan Garros pada hari Senin waktu setempat dan memperpanjang rekor atas Nadal.
Petenis nomor satu dunia itu menampilkan penampilan yang luar biasa melalui tiga pertandingan pertamanya, tidak ada yang mampu menahan kemenangannya dengan 6-4, 6-3, 6-3 atas Khacanov di Court Philippe Chatrier.
Kekalahan Khachanov memperpanjang rekor perjalanan Serbia ke 11 perempat final Roland Garros berturut-turut.
Baca Juga: RUU Cipta Kerja Disahkan, Menaker Buat Surat Terbuka Bagi Buruh yang Tolak UU Cipta Kerja,Ini Isinya
Sementara dia dan Rafael Nadal kini masing-masing mencapai 14 perempat final dalam karirnya di Paris, petenis Spanyol itu hanya merangkai enam pertandingan berturut-turut.
Ada momen déjà vu di Court Philippe Chatrier selama pertandingan tersebut ketika bola tenik Djokovic memantul dari raketnya yang terulur dan lagi-lagi mengenai hakim garis baseline.
“Ya ampun, itu déjà vu yang sangat canggung,” kata Djokovic. DIkutip Portal Probolinggo dari situs trsmi Roland Garros.
Baca Juga: Mulai Berlaku! Nomor Layanan Kartu Prakerja Berubah, Segera Cek Disini
“Saya benar-benar mencoba untuk menemukan hakim garis tersebut dan melihat apakah dia baik-baik saja karena saya melihat dia memiliki sedikit memar, seperti kemerahan, di tempat di kepala di mana bola mengenai dia. Itu telah terjadi pada saya dan pada banyak pemain lain dalam 15 tahun terakhir yang saya ikuti dalam tur. ”
Setelah pertandingan straight-set yang keras di tangan petenis nomor satu dunia itu pada babak sebelumnya, petenis Kolombia Daniel Elahi Galan mengungkapkan bagaimana rasanya menghadapi seorang Novak Djokovic untuk pertama kalinya.
“Serius, saya merasa dia seperti roket setiap kali dia melakukan pukulan forehand,” kata Galan.
Baca Juga: Peringatan Dini Perkiraan Cuaca Di Wilayah Jawa Timur Bagian Timur, Waspadai Hujan Disertai Angin
Khachanov memiliki kemenangan atas petenis nomor 1 dunia tersebut di Paris Masters - tetapi turnamen sekelas Grand Slam jelas lebih prestisius.
Seperti Galan, dia tidak bisa berbuat banyak untuk membendung aliran roket forehand yang melesat dari tangan Djokovic. Petenis nomor satu dunia itu menyelesaikan pertandingan dengan 23 pukulan forehand 11 winners.***