Tak Bisa ke Luar Negeri Akibat Pandemi Covid-19, Warga Singapura Pilih Kemping di Bandara

24 Desember 2020, 15:20 WIB
Glamping di Bandara Changi, Singapura. /Instagram.com/@changiairport

PORTAL PROBOLINGGO - Jelang libur panjang akhir tahun, banyak orang sudah menyiapkan rencana liburan bersama keluarga atau teman-teman terdekat.

Mengunjungi kampung halaman, destinasi wisata favorit, atau sekadar melakukan aktivitas di sekitar rumah, semuanya tentu sudah disiapkan menjelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Akan tetapi, libur panjang akhir tahun kali ini berbeda dengan yang sebelumnya akibat pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia dan negara-negara lainnya di dunia.

Baca Juga: Pemalas dan Tidak Butuh Filter, Inilah 5 Mitos Tentang Ikan Cupang yang Paling Populer

Pemerintah Indonesia tidak melarang warganya melakukan perjalanan ke seluruh penjuru Tanah Air, namun tentu dengan pengawasan yang tepat.

Sejumlah pemerintah daerah telah menyiapkan diri untuk mengantisipasi peningkatan penyebaran virus Corona akibat libur panjang akhir tahun ini.

Selain harus melakukan pemeriksaan Covid-19 sebelum melakukan perjalanan jarak jauh, masyarakat pun diimbau untuk menaati protokol kesehatan.

Baca Juga: Intip Harga dan Spesifikasi Lengkap dari Redmi 9C

Lebih dari itu, pemerintah pun mengimbau agar masyarakat lebih baik tidak melakukan perjalanan ke luar kota jika tidak ada keperluan mendesak dan berlibur di rumah masing-masing.

Ketimbang hanya mengimbau, tak ada salah pemerintah menyediakan tempat berlibur yang menyenangkan, terutama bagi mereka yang tinggal di perkotaan, misalnya dengan membuka glamor kemping (glamping) di bandara, seperti yang dilakukan di Singapura.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari PORTAL JEMBER dalam artikel "Berkemah di Bandara, Tren Baru di Singapura untuk Mengisi Liburan di Masa Pandemi Covid-19", tren glamping di bandara ini muncul setelah warga Singapura sulit untuk berlibur ke luar negeri.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Tanaman Adenium Cepat Berbunga dan Segar, Terbukti Ampuh!

Akibat pandemi virus Corona, perjalanan ke luar negeri menjadi terbatas. Sebagian warga di Singapura memilih untuk liburan dengan cara "glamping" alias kemping dengan gaya lebih mewah, menginap di tenda berisi fasilitas beragam di bandara Changi.

"Biasanya kami ke luar negeri setiap liburan, tapi karena sekarang tidak bisa ke mana-mana dan sedang libur sekolah, saya pikir mengapa tidak melakukan hal yang berbeda untuk anak-anak," kata Fadlina Musa.

Glamping memang tidak murah, tamu harus merogoh kocek hingga 360 dolar Singapura (Rp3,8 juta) per malam untuk fasilitas tempat tidur ukuran queen, diskon belanja, satu kotak pendingin untuk piknik dan kemeriahan lampu-lampu Natal. Sementara fasilitas kamar mandi pribadi tidak tersedia.

Baca Juga: 5 Senjata Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia, Salah Satunya Menggunakan Virus

Taman yang dilengkapi pendingin udara juga air terjun di dalam ruangan memberikan kesan berada di luar rumah, tapi tidak ada serangga, hujan, dan udara lembap.

Serene Beh, seorang manajer yang mengunjungi mal bersama keluarganya, mengatakan bahwa dia suka dengan gagasan liburan baru ini bila harganya cocok.

"Saya akan lihat-lihat paketnya," ujarnya.

Baca Juga: 3 Minuman Enak Ini Tidak Boleh Diminum Penderita Diabetes, Bisa Memicu Peningkatan Gula Darah

"Kalau sepadan, sepertinya akan jadi pengalaman menarik untuk anak-anak yang belum pernah berkemah," imbuhnya.*** (Mohammad Syahrial/PORTAL JEMBER)

Editor: Mohammad Syahrial

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler