PORTAL PROBOLINGGO - Tak bisa dipungkiri bahwa pariwisata sampai saat ini masih menjadi salah satu tulang punggung pendapatan devisa negara.
Padahal sektor pariwisata adalah sektor yang paling pertama terdampak pandemi Covid-19. Meskipun demikian, pemerintah berusaha untuk mendongkrak kembali pariwisata Indonesia.
Salah satu usaha pemerintah untuk mendongkrak pariwisata Indonesia adalah dengan mengupayakan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).
Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar, 14 November 2020, Jangan Lewatkan Live Semarak Indosiar: Jakarta
Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari website Kemenparekraf, pemerintah melalui Kemenparekraf mendorong personel-personel industri hotel dan restoran yang berada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi super prioritas yang masuk dalam 5 Bali Baru untuk melakukan sertifikasi CHSE.
Wishnutama selaku Menteri Parekraf pada Kamis, 12 November 2020, dalam acara Press Conference Simulasi Health, Safety, and Security Protocol Destinasi Super Prioritas, di Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo mengatakan bahwa sertifikasi CHSE merupakan bagian penting untuk industri pariwisata khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk menarik kepercayaan wisatawan.
"Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata yang sudah melakukan sertifikasi protokol kesehatan. Karena, sertifikasi ini sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia, seperti UNWTO dan CTTI, serta Kementerian Kesehatan,” kata Wishnutama.
Baca Juga: Update Harga Logam Mulia Emas Antam, Batik, dan Retro Hari Ini Sabtu 14 November 2020 di Galeri 24
Hingga saat ini, tercatat ada tiga hotel di Labuan Bajo yang sudah memiliki sertifikasi CHSE.
Artikel Rekomendasi