Tradisi Unik Menjelang Ramadhan Misalin Jadi Bukti masyarakat Ciamis Mempertahankan Kearifan Lokal

- 14 April 2021, 09:24 WIB
Tradisi Adat dan Budaya Misalin di Situs Galuh Salawe Cimaragas Ciamis 2021.
Tradisi Adat dan Budaya Misalin di Situs Galuh Salawe Cimaragas Ciamis 2021. /Tangkap layar channel YouTube/dodek zoe

PORTAL PROBOLINGGO - Menjelang Bulan Ramadhan beberapa daerah di indonesia mempunyai tradisi unik untuk menyambut bulan suci ramadhan salah satunya yaitu Tradisi Misalin merupakan upacara adat yang dilaksanakan secara rutin setiap setahun sekali di Desa Cimaragas .

Misalin secara harfiah berarti melakukan pergantian menuju kesejahteraan hidup lahir dan batin. Misalin terdiri dari dua kata
yaitu mi dan salin, Mi berarti suatu kegiatan yang ada perubahan sedangkan salin berarti ganti.

Misalin berarti suatu kegiatan berganti dari yang buruk ke arah yang baik ,Kegiatan Misalin ini juga merupakan kegiatan membersihkan lingkungan, juga sebagai pembersihan diri untuk menyambut bulan Ramadhan.

Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan antar manusia dengan manusia sebelum menginjak bulanRamadhan.
 
 
 
Tradisi tahunan ini telah dilakukan masyarakat secara turun-temurun di sekitar situs Petilasan Sang Hyang Cipta
 
Permana Prabu di Galuh yang berada di Dusun Tunggarahayu, Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis.
 
Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber berikut tahapan kegiatan Misalin :
 
 
Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Rabu 14 April 2021, Kembali Cari Tahu Identitas Reyna, Al Beri Tugas Baru untuk Rendy?

1.Mulai mempersiapkan seperti bambu, janur (daun kelapa yang masih muda), damar (sebagai alat penerangan tradisional untuk ritual Ngadamar), pontrang (wadah yang terbuat dari daun kelapa untuk dijadikan wadah makanan).
Tenda yang digunakan, tiangnya dari bambu atapnya terbuat dari daun dahon (daun yang hampir mirip dengan daun kelapa) yang sudah kering dan untuk tempat duduknya dibuat secara lesehan, Kemudian untuk pentas seni budayanya, kesenian yang ditampilkan adalah seni Bang baraan, Pontrangan, Pencak Silat, dan Seni Rudat

2.Melaksanakan ritual Ngadamar yang dilaksanakan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah semua tamu undangan telah hadir, acara   mulai dilaksanakan dari alun-alun menuju ke lokasi situs Bojong Salawe, setelah sampai di lokasi situs ada pembacaan   rajah, kemudian tawasulan (memanjatkan do’a-do’a),tepatnya di area Pamidangan. Tawasulan ini juga sebagai bentuk do’a agar esok   hari diberikan kelancaran. Selain itu juga dibacakan pula rajah.


3.Masyarakat melakukan iring-iringan menuju ke pinggir sungai Citanduy yang disebut Parung Ayu. Di sana diadakan acara menuangkan air yang berasal dari 7 sumber mata air keramat yang dimasukkan ke sebuah wadah besar yang esok hari juga akan digunakan untuk acara kuramasan.

4.Membacakan Pasaduan Pasaduan berarti meminta ijin Pembacaan Pasaduan ini bermaksud untuk meminta ijin untuk kelancaran acara     tradisi Misalin yang akan dilaksanakan esok hari

5.Pada esok harinya sekitar pukul 07.00 WIB masyarakat sudah berkumpul, dan kemudian mempersiapkan untuk acara iringiringan dari     pintu masuk menuju Lembur Salawe/situs

6.Mereka melaksanakan acara kuramasan yaitu mandi membersihkan diri sebelum masuk ke bulan suci ramadhan

7.Setelah kuramasan selesai Tawasulan dilaksanakan di dalam situs Bojong Salawe Cimaragas Acara tawasulan ini dilaksanakan
  untuk mendoakan arwah nenek moyang yang telah meninggal.

8.Melakukan Musopahah atau bersalam-salaman sebagai tanda saling meminta maaf sebelum menginjak bulan Ramadhan.

9.Masyarakat kemudian meninggalkan Situs Bojong Salawe dan mulai bergerak menuju ke alun-alun. Dan ketika sampai di alun-alun ada     upacara adat mapag tamu. Upacara adat   mapag tamu diadakan untuk menyambut tamu - tamu yang datang dengan memakaikan kain iket     khas Ciamis.

Misalin tidak hanya dimaknai secara apa yang terlihat , akan tetapi juga makna tersirat yang sangat mendalam. Dalam misalin semua memiliki kedudukan sama, berdoa dan makan bersama. Beralih dari kurang baik menjadi ahlak yang lebih baik,” ujar Aip.



Tradisi Misalin memiliki nilai-nilai kearifan lokal, di antaranya nilai religius, gotong royong, seni, sejarah, dan ekonomi.
Hingga saat ini Tradisi Misalin masih dijalankan dan dipertahankan oleh masyarakat Desa Cimaragas.

Terdapat 4 tradisi turun temurun yang masih dipertahankan di Ciamis Pertama tradisi Nyepuh di Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu,  
Kemudian Misalin di Lembur Salawe, Kecamatan Cimaragas. Tradisi Ngikis di Situs Budaya Ciungwanara, Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing. Serta tradisi Merlawu di Situs Gunung Susur, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x