Misalin secara harfiah berarti melakukan pergantian menuju kesejahteraan hidup lahir dan batin. Misalin terdiri dari dua kata
yaitu mi dan salin, Mi berarti suatu kegiatan yang ada perubahan sedangkan salin berarti ganti.
Misalin berarti suatu kegiatan berganti dari yang buruk ke arah yang baik ,Kegiatan Misalin ini juga merupakan kegiatan membersihkan lingkungan, juga sebagai pembersihan diri untuk menyambut bulan Ramadhan.
Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan antar manusia dengan manusia sebelum menginjak bulanRamadhan.
1.Mulai mempersiapkan seperti bambu, janur (daun kelapa yang masih muda), damar (sebagai alat penerangan tradisional untuk ritual Ngadamar), pontrang (wadah yang terbuat dari daun kelapa untuk dijadikan wadah makanan).
2.Melaksanakan ritual Ngadamar yang dilaksanakan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah semua tamu undangan telah hadir, acara mulai dilaksanakan dari alun-alun menuju ke lokasi situs Bojong Salawe, setelah sampai di lokasi situs ada pembacaan rajah, kemudian tawasulan (memanjatkan do’a-do’a),tepatnya di area Pamidangan. Tawasulan ini juga sebagai bentuk do’a agar esok hari diberikan kelancaran. Selain itu juga dibacakan pula rajah.
3.Masyarakat melakukan iring-iringan menuju ke pinggir sungai Citanduy yang disebut Parung Ayu. Di sana diadakan acara menuangkan air yang berasal dari 7 sumber mata air keramat yang dimasukkan ke sebuah wadah besar yang esok hari juga akan digunakan untuk acara kuramasan.
4.Membacakan Pasaduan Pasaduan berarti meminta ijin Pembacaan Pasaduan ini bermaksud untuk meminta ijin untuk kelancaran acara tradisi Misalin yang akan dilaksanakan esok hari
5.Pada esok harinya sekitar pukul 07.00 WIB masyarakat sudah berkumpul, dan kemudian mempersiapkan untuk acara iringiringan dari pintu masuk menuju Lembur Salawe/situs
6.Mereka melaksanakan acara kuramasan yaitu mandi membersihkan diri sebelum masuk ke bulan suci ramadhan
7.Setelah kuramasan selesai Tawasulan dilaksanakan di dalam situs Bojong Salawe Cimaragas Acara tawasulan ini dilaksanakan
untuk mendoakan arwah nenek moyang yang telah meninggal.
8.Melakukan Musopahah atau bersalam-salaman sebagai tanda saling meminta maaf sebelum menginjak bulan Ramadhan.
9.Masyarakat kemudian meninggalkan Situs Bojong Salawe dan mulai bergerak menuju ke alun-alun. Dan ketika sampai di alun-alun ada upacara adat mapag tamu. Upacara adat mapag tamu diadakan untuk menyambut tamu - tamu yang datang dengan memakaikan kain iket khas Ciamis.
Misalin tidak hanya dimaknai secara apa yang terlihat , akan tetapi juga makna tersirat yang sangat mendalam. Dalam misalin semua memiliki kedudukan sama, berdoa dan makan bersama. Beralih dari kurang baik menjadi ahlak yang lebih baik,” ujar Aip.
Tradisi Misalin memiliki nilai-nilai kearifan lokal, di antaranya nilai religius, gotong royong, seni, sejarah, dan ekonomi.
Hingga saat ini Tradisi Misalin masih dijalankan dan dipertahankan oleh masyarakat Desa Cimaragas.
Terdapat 4 tradisi turun temurun yang masih dipertahankan di Ciamis Pertama tradisi Nyepuh di Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu,
Kemudian Misalin di Lembur Salawe, Kecamatan Cimaragas. Tradisi Ngikis di Situs Budaya Ciungwanara, Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing. Serta tradisi Merlawu di Situs Gunung Susur, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing.***
Artikel Rekomendasi