Kisah Perjuangan Andhika Ramadhani, Kiper Muda Persebaya Surabaya, Melawan Covid-19

11 Oktober 2020, 07:26 WIB
Penjaga gawang muda Persebaya Andhika Ramadhani. /Persebaya.id

PORTAL PROBOLINGGO - Persebaya telah mengumumkan ada enam orang dari timnya yang terjangkit virus Covid-19.

Tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa tim Bajol Ijo itu memiliki penyintas virus yang berasal dari Tiongkok tersebut. Dia adalah penjaga gawang Andhika Ramadhani.

Andika Ramadhani dinyatakan positif terkena virus Covid-19 saat kondisinya sehat dan tidak ada masalah kesehatan yang dialaminya. Andika dinyatakan positif dengan identifikasi orang tanpa gejala (OTG).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Timur Minggu 11 Oktober 2020, Waspadai Hujan Intensitas Sedang hingga L

Penajaga gawang muda ini pada pekan lalu tengah dipromosikan untuk masuk tim utama. Akan tetapi, sebelum dia bergabung dengan tim utama, Andika dinyatakan positif Covid-19 jauh sebelum dia bergabung tim.

Saat para pemain tengah mempersiapkan diri untuk latihan perdana, Dhika, sapaan akrab Andhika, justru berjuang untuk sembuh.

"Sebelum saya bergabung dengan tim saya pernah positif (Covid-19). Saat itu pastinya down, bukan saya saja, orang tua juga," ujar Dhika, seperti dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi klub.

"Padahal kondisi saya baik-baik saja, bugar, gak ada gejala. Sampai dokternya heran, kenapa saya bisa sampai tertular padahal secara kondisi tidak ada masalah," tambahnya.

Baca Juga: Info Covid-19 Terkini Kota Probolinggo, Bertambah 4 Orang yang Dinyatakan Positif

Setelah konsultasi dengan dokter dan keluarga, alumni Elite Pro Academy Persebaya U-20 tersebut memutuskan untuk karantina di RS Lapangan. Di rumah sakit darurat yang terletak di jalan Indrapura itulah Dhika tengah berjuang melawan virus Covid-19. Dia sangat bersemangat untuk sembuh.

Adanya dukungan dari keluarga dan rekan-rekannya, Dhika juga memiliki rahasia tersendiri yang membuat semangatnya untuk sembuh semakin besar.

Mimpi Dhika yang ingin bergabung dengan tim kebanggannya itu menjadi obat penyemangat untuk sembuh melawan virus Covid-19.

"Waktu saya karantina, saya berfikir saya tidak bisa lama-lama di sini. Saya ingin segera bergabung dengan tim, saya ingin segera dikontrak Persebaya.

"Kalau kata dokter semangat itu bisa bikin badan produksi imun lebih banyak dan bisa cepet sembuh. Tentu dibarengi makan makanan bergizi dan jaga kebersihan diri," kata Dhika.

Baca Juga: Kenali 5 Senjata Terkuat Dalam Kisah Mahabharata, Salah Satunya Milik Krishna

Dengan semangat yang tinggi untuk sembuh tersebut, Dhika hanya dikarantina selama lima hari saja di RS Lapangan. Setelah itu, tes swab-nya menunjukkan hasil negatif dan akhirnya diperbolehkan pulang.

Dhika juga memberikan semangat kepada rekan-rekannya yang sedang menjalani karantina. Bagi Dhika, Covid-19 bukan akhir dari segalanya.

Dia juga meminta masyarakat untuk tidak memandang pasien Covid-19 sebagai aib. Karena menurutnya siapapun berpotensi tertular, mengingat sifat virusnya yang mirip dengan flu.

"Saya berdoa dan bagi pengalaman ke teman-teman biar mereka cepat sembuh. Saya tekankan ini penyakit yang bisa dilawan dan bisa sembuh. Untuk masyarakat juga saya minta memberi dukungan jangan malah berpikir negatif ke pasien, karena dukungan orang terdekat itu penting," ujarnya.***

Editor: Hari Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler