Jurgen Klopp Tidak Setuju Liverpool Gabung European Super League: 'Itu Kompetisi yang Membosankan'

- 20 April 2021, 07:35 WIB
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. /CLIVE BRUNSKILL/Pool via REUTERS

PORTAL PROBOLINGGO - Kabar bergabungnya semua anggota "Big Six" Liga Inggris sebagai tim pembentuk European Super League telah menyedot perhatian para pecinta sepak bola.

Eropean Super League (ESL) atau Liga Super Eropa sendiri sejatinya masih menjadi perdebatan karena banyak pihak yang menilai kompetisi tersebut hanya menguntungkan pihak konglomerat saja.

Selain itu, lisensi dari kompetisi tersebut juga masih ditolak dan belum diakui baik oleh UEFA maupun FIFA.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING IKATAN CINTA 19 April 2021 : Ketahuan Mama Rosa, Pembongkaran Makam Gagal?

Baca Juga: Kisruh European Super League, Saingan UEFA Champions League dan UEFA Europa League

Baca Juga: MU dan Big Six Susul Real Madrid Gabung Liga Super Eropa, Sir Alex Ferguson: Ini Akhir Sejarah Sepak Bola

Itulah kenapa kabar bergabungnya Big Six Liga Inggris ke ESL sangatlah mengejutkan.

Salah satu yang mengejutkan tentu saja, juara bertahan Liga Premier Inggris, Liverpool.

Dimana laporan pertama kali muncul melalui The New York Times yang melaporkan jika Liga Super Eropa akan segera diumumkan.

Menurut laporan, sudah ada dua belas klub terbesar Eropa telah menandatangani proposal baru, yang akan melibatkan pembentukan kompetisi mereka sendiri untuk menyaingi Liga Champions.

 

Rencana tersebut melibatkan enam klub Liga Inggris, termasuk Liverpool.

Mereka bergabung dengan Manchester United, Arsenal, Chelsea, Tottenham dan Manchester City.

Sementara tim lainnya ialah Juventus, AC Milan, dan Inter Milan dari Italia, serta Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid dari Spanyol.

 

Dilansir PortalProbolinggo.com dari laman Kabar Lumajang dalam artikel Membosankan, Jurgen Klopp Tolak Rencana Liverpool yang Bergabung ke Liga Super EropaDaily Mirror, menyebut jika  Liverpool bisa jadi memiliki masalah yang lebih mendesak.

Miror menyatakan jika manajer Liverpool, Jurgen Klopp sedang berselisih pendapat dengan pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG) atas rencana The Reds bergabung dengan Liga Super Eropa.

Mengutip kutipan dari dua tahun lalu, mereka mengklaim Klopp senang dengan format saat ini dan 'sangat menentang' gagasan tersebut.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 3 SD Halaman 84, 85, 89, 90 Subtema 2, Aku Anak Mandiri

“Saya berharap Liga Super ini tidak akan pernah terjadi," ujar Klopp seperti dikutip dari laman Mirror.

Pelatih yang membawa Liverpool juara Liga Premier musim 2019/2020 tersebut juga menyebut jika Liga Champion dan Europa League masihlah liga paling bergengsi dan layak disebut sebagai liga super Eropa.

“Dengan cara Liga Champions sekarang berjalan, sepak bola memiliki produk yang hebat, bahkan dengan Liga Europa. Bagi saya, Liga Champions adalah Liga Super, di mana Anda tidak selalu bermain melawan tim yang sama," ujar Klopp.

Bahkan Klopp juga merasa format liga untuk kompetisi Eropa akan sangat membosankan, meskipun dari segi finansial sangat menguntungkan.

“Tentu saja, ini [secara finansial] penting. Tetapi mengapa kita harus membuat sistem di mana Liverpool menghadapi Real Madrid selama 10 tahun berturut-turut? Siapa yang ingin melihatnya setiap tahun?”, ungkap Klopp.

Surat kabar itu sekarang mengklaim Liverpool menghadapi pertempuran untuk tidak hanya meyakinkan pendukung mereka tetapi juga Klopp.

Di tengah musim yang sulit, itu bukanlah gangguan yang mereka butuhkan.

Itu juga tidak akan membantu masalah di tengah rumor Bayern Munich yang sedang mengincar Klopp jika mereka kehilangan Hansi Flick.

Bayern Munchen, bersama Borussia Dortmund, sama-sama menolak undangan untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.

Diikuti oleh raksasa Prancis, PSG yang masih ragu untuk bergabung dengan ESL.

Klopp tidak sendiri dalam menentang rencana pembentukan ESL, sebelumnya, mantan pemain Manchester United yang kini menjadi jurnalis SkySport, Garry Neville juga mengutuk rencana pembentukan Liga Super Eropa

Berbicara selama liputan Sky Sports tentang kemenangan Man Utd atas Burnley, Neville marah pada rencana tersebut.

“Saya tidak menentang modernisasi kompetisi sepak bola, kami memiliki Liga Premier, Liga Champions. Tapi saya pikir mengajukan proposal di tengah Covid dan krisis ekonomi untuk semua klub adalah skandal mutlak," ujar Neville, seperti dikutip dari laman skysport.

“United dan sisa 'Enam Besar' yang telah mendaftar untuk itu melawan sisa Liga Premier harus malu pada diri mereka sendiri.

“Reaksi terhadapnya adalah bahwa itu telah dikutuk, dan memang demikian. Saya adalah penggemar Manchester United dan telah berusia 40 tahun, tetapi saya merasa jijik, benar-benar jijik. ”

“Saya paling muak dengan Manchester United dan Liverpool. Liverpool, berpura-pura (dengan) 'You’ll Never Walk Alone' (mereka adalah) klub rakyat, klub penggemar.

“Manchester United - 100 tahun, lahir dari pekerja. Dan mereka memecah menjadi liga tanpa persaingan, sehingga mereka tidak dapat terdegradasi?

“Ini benar-benar memalukan. Sejujurnya, kami harus merebut kembali kekuatan di negara ini dari klub-klub di puncak liga ini, dan itu termasuk klub saya. ”***

(David Tomi Anggara/ Kabar Lumajang)

Editor: David Tomi Anggara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x