Baca Juga: Eddie Van Halen Gitaris Legendaris Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker
Laporan tersebut juga mengklaim bahwa kesepakatan antara Liga Premier dan EFL terlihat masih jauh. Urgensi dana talangan sangat dirasakan di antara tim-tim ketiga dan keempat yang takut karena harus membayar gaji setelah bulan Oktober. Ketua Liga Premier justru menunda pertemuan untuk membahas situasi dari hari ini hingga minggu depan.
Para eksekutif dari klub-klub Liga Premier semakin menunjukkan kekesalan atas situasi tersebut. Banyak yang secara pribadi percaya bahwa dana tidak boleh diserahkan sampai pemain papan atas setuju untuk adanya pemotongan gaji.
Jumlah yang dibutuhkan dari EFL hanya akan menjadi sebagian kecil dari nilai kumulatif pemilik kejuaraan, tepatnya 0,77 persen.
Baca Juga: Mengenali Anxiety Disorder dan 6 Jenis Gangguan Kecemasan Lainnya
Ada lebih banyak simpati dari klub Liga Premier untuk tim-tim di Liga Satu dan Liga Dua yang tidak memiliki dukungan lebih.
Ada kemungkinan beberapa dari mereka bisa gulung tikar, terutama dengan tidak adanya prospek langsung dari fans yang kembali ke stadion.
EFL tidak berharap Liga Premier menyediakan semua dana yang mereka butuhkan untuk melewati musim ini.
Baca Juga: Badan Sains Australia Memperkirakan 14 Juta Ton Plastik Berada di Dasar Lautan
Mereka akan melobi Pemerintah untuk perpanjangan pembebasan pajak dan mengadakan pembicaraan dengan perusahaan ekuitas swasta tentang pinjaman untuk didistribusikan ke klub.
Artikel Rekomendasi