Bisakah Rezim Biden-Haris Atasi Rasialisme dan Seksisme di Amerika Serikat?

24 Januari 2021, 09:55 WIB
Presiden AS Joe Biden /Twitter @JoeBiden/

PORTAL PROBOLINGGO - Banyaknya warga Amerika Serikat (AS) yang memilih Donald Trump pada pemilu AS menandakan satu hal: rasialisme masih akan menghantui AS dan tak akan benar-benar berakhir.

Pendapat itu disampaikan Profesor Ilmu Politik Universitas Toronto, Erin Tolley. Ia menyebut meskipun Donald Trump kalah, namun suara pemilih Trump hanya berbeda tipis dengan Biden.

"Fakta bahwa Trump tidak kalah telak memberi tahu kita betapa rasialisme dan seksisme dalam politik (AS) bertahan lama. Dan itu, bagi saya, adalah hal yang paling penting," ujarnya.

Baca Juga: Italia Mencatat 85.162 Kematian Akibat Covid-19, Tertinggi di Eropa Setelah Inggris

Sentimen warna kulit memang menjadi perhatian serius di Amerika Serikat, khususnya setelah tragedi pembunuhan George Floyd oleh polisi AS beberapa waktu lalu.

Tragedi mengundang demonstrasi dan solidaritas besar-besaran di berbagai daerah hingga kini.

Tak hanya di AS, solidaritas juga ditunjukkan masyarakat dari berbagai belahan dunia. #Blacklivematter menempati trending twitter selama berhari-hari.

Baca Juga: Roma vs Spezia: Pellegrini Mengamankan Kemenangan Roma 3-4 di Menit Akhir

Senada dengan Erin Tolley, penulis 'Take Back the Fight: Organizing Feminism for the Digital Age', Nora Loreto, setuju bahwa rasialisme masih merupakan masalah serius di Amerika.

Ia bahkan menyebut ada beberapa kesamaan antara terpilihnya Biden dengan Barack Obama beberapa tahun lalu.

"Setelah empat tahun, kemudian delapan tahun, cukup jelas bahwa Partai Demokrat tidak mampu membuat perubahan khususnya dalam masalah rasialisme," tuturnya, sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari The Star.

Baca Juga: Dest Kembali, Lima Pemain Masih Absen, Inilah Skuad Lengkap Barcelona saat Melawan Elche

Kesamaan itulah yang membuatnya ragu mengenai komitmen Biden-Harris dalam menangani masalah rasialisme di Amerika.

Meskipun banyak yang meragukan komitmen Biden-Harris dalam menangani isu-isu rasialisme, pidato Wakil Presiden Presiden Kamala Harris di Delaware, pada 7 November 2020 lalu cukup membawa angin segar.

Secara tak langsung, dalam pidato kemenanganya ketika itu Harris sempat menyinggung mengenai rasialisme.

Baca Juga: Korea Utara Memajukan Program Nuklir, AS: Ancaman Serius bagi Perdamaian

"Saya memikirkan ibu saya, dan generasi para perempuan, perempuan kulit hitam Asia, kulit putih, latin, perempuan pribumi Amerika, yang sepanjang sejarah bangsa kita, telah merintis jalan untuk momen malam ini," ucapnya. ***

Editor: Elita Sitorini

Sumber: The Star

Tags

Terkini

Terpopuler