Inggris Mencatat 100 Ribu Kematian Akibat Covid-19, Jhonson: Saya Bertanggung Jawab

27 Januari 2021, 12:18 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. /Instagram.com/@borisjohnsonuk

PORTAL PROBOLINGGO - Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mencatat lebih dari 100.000 kematian akibat Covid-19. Inggris memiliki jumlah korban kelima tertinggi secara global setelah Amerika Serikat, Brazil, India, dan Meksiko.

Pada tanggal 27 Januari 2021, Inggris kembali melaporkan 1.631 kematian dan 20.089 kasus baru.

"Saya sangat menyesal atas setiap nyawa yang telah hilang dan tentu saja sebagai perdana menteri, saya bertanggung jawab penuh atas semua yang telah dilakukan pemerintah," kata Perdana Menteri Boris Jhonson sebagaimana dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Aljazeera.

Baca Juga: Kehilangan Pekerjaan karena Pandemi, Mantan Pilot Ini Beralih Profesi Menjadi Pengantar Barang

“Apa yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa kami benar-benar melakukan semua yang kami bisa, dan terus melakukan segala yang kami bisa, untuk meminimalkan hilangnya nyawa dan meminimalkan penderitaan,” tambahnya.

Awal bulan ini, Richard Horton, pemimpin redaksi The Lancet, salah satu jurnal medis tertua dan paling bergengsi di dunia, sempat berkomentar bahwa Inggris seperti bertindak lamban dalam menangani krisis pandemi.

“Pelajaran dari sains adalah bahwa ketika terjadi peningkatan infeksi, perlu segera menekan penularan untuk mengurangi prevalensi infeksi di masyarakat. Tapi di setiap tahap, pemerintah menunda dan menunda serta menunda penguncian, sehingga virus sudah tidak terkendali,” kata Horton.

Baca Juga: Mark NCT Buka Akun Instagram Pribadi, Penggemar Geregetan Tidak Bisa Follow Sang Idol

“Hasilnya adalah peningkatan rawat inap dan kematian. Ini sepenuhnya dapat dicegah jika pemerintah bertindak dengan lebih tegas, dan lebih cepat," tukasnya.

Johnson, yang ikut tertular Covid-19 dan harus mendapatkan perawatan intensif, mengatakan Inggris kembali melakukan penguncian nasional pada tanggal 5 Januari, yang mencakup penutupan pub, restoran, toko non-esensial, dan sekolah bagi sebagian besar siswa.

Para menteri telah memperdebatkan langkah-langkah baru untuk perbatasan Inggris untuk mencegah penyebaran Covid-19 mutasi baru.

Baca Juga: Ditunjuk Gantikan Frank Lampard, Thomas Tuchel Resmi Menjadi Manajer Baru Chelsea

Pada bulan Desember, Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer. Menurut laporan hari Senin 25 Januari 2021, sebanyak 6.853.327 orang telah menerima dosis pertama dan sebanyak 472.446 orang juga sudah menerima dosis kedua vaksin tersebut. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler