6 Suku Primitif Paling Berbahaya di Dunia, Bahkan Pemerintah Melarang Mendekatinya

5 Februari 2021, 11:55 WIB
Ilustrasi suku primitif. / /Unsplash/Surya Prakoso

 

PORTAL PROBOLINGGO - Meskipun dunia saat ini mengalami modernisasi besar-besaran di seluruh penjuru, bahkan setiap negara berebut sumber daya alam, tapi nyatanya ada beberapa manusia yang justru tidak mengenal itu semua.

Mereka adalah suku-suku primitif. Suku kuno yang bertahan dengan mengikuti adat yang sudah mereka jalankan selama ratusan tahun dan tidak tahu tentang dunia modern.

Menurut sebuah laporan, di dunia ini ada lebih dari 100 suku primitif yang tinggal di pedalaman dan sebagian besarnya bahkan tidak tahu bahwa ada manusia lain selain mereka.

Baca Juga: Berapa Jumlah Negara di Benua Eropa? Daftar Lengkap 44 Negara Benua Eropa dan Ibukotanya

Beberapa suku sangat berbahaya bagi orang luar, karena akan dianggap pengganggu dan tidak jarang justru diserang dan kemungkinan akan dibunuh.

Dirangkum PORTAL PROBOLINGGO dari berbagai sumber, inilah 10 suku primitif paling berbahaya di dunia.

1. Suku Sentinel

Salah satu suku paling berbahaya di dunia ini tinggal di Pulau Andaman di Teluk Benggala yang letaknya berada di antara Myanmar dan India.

Baca Juga: PT Astra Otoparts Tbk Buka Lowongan Kerja bagi Pendidikan S1, Simak Persyaratannya

Suku ini terkenal sangat agresif dan tidak segan untuk menyerang setiap orang luar yang mencoba mendekat. Bahkan saat angkatan laut India dulu pernah mencoba menjatuhkan persediaan makanan setelah tsunasi 2004, mereka justru diperingatkan oleh seorang suku tersebut.

Hal yang sama juga terjadi pada para ilmuwan yang hendak meneliti mereka, di mana helikopter ilmuwan itu justru diserang dengan dilempari anak panah.

Memahami hal itu, akhirnya pemerintah India pun melarang siapa pun untuk mendekati pulau dan suku primitif itu.

Baca Juga: Nominasi Golden Globes 2021, 3 Wanita Dinominasikan Menjadi Sutradara Terbaik Salah Satunya dari Asia

2. Suku Yaifo

Ini adalah suku yang tinggal di daratan Papua, lebih tepatnya di Sepik TImur, Pegunungan Papua Nugini, bahkan dikatakan mereka tinggal di dekat Suku Korowai.

Pernah ada ada kisah di mana seorang petualang asal Inggir, Benedict Allen, secara tidak sengaja bertemu dengan suku ini pada tahun 1988.

Bukannya dijamu layaknya turis, petualang tersebut justru disambut dengan tarian yang begitu mengintimidasi ditambah dengan todongan busur dan panah.

Baca Juga: Bacaan Ayat Kursi Arab, Latin, Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Selama beberapa minggu dia dipaksa untuk mengikuti semacam upacara adat dan disiksa serta diperlakukan dengan begitu buruk.

Dia juga sadar bahwa Suku Yaifo biasanya sering membunuh setiap orang luar yang datang, namun beruntungnya dia bukan salah-satunya.

3. Suku Korowai

Suku ini pertama kali ditemukan pada tahun 1974 di kawasan pegunungan Papua Nugini dan diketahui mereka tinggal di rumah yang dibangun di atas pohon dengan ketinggian sekitar 43 meter.

Baca Juga: Laga Barcelona Kontra PSG Semakin Makin Dekat, Kedua Klub Kian Memanas

Suku ini diyakini sebagai salah satu yang dulunya memiliki kebiasaan memakan daging manusia atau kanibalisme, entah orang luar atau anggota suku mereka sendiri.

Mereka juga memiliki keyakinan bahwa manusia berkulit putih itu kerasukan dan harus dibasmi, yang mana ini menjadi jawaban atas menghilangnya seorang penjelajah Michael Rockefeller asal Amerika Serikat pada 1961.

4. Suku Surma atau Suri

Suku ini tinggal di Zona Bench Maji di Ethiopia dan dikenal sebagai suku yang jago menggunakan senjata api.

Sentaja api yang mereka gunakan didapat dari bekas Perang Sipil Sudan di masa lalu, yang mereka gunakan untuk melindungi ternak dan desa.

Baca Juga: Cetak Rekor TVR Baru! Kecemburuan Aldebaran Pada Rafael di Ikatan Cinta Curi Perhatian Penonton

Mereka juga memiliki adat yang mengharuskan dua laki-laki harus bertarung sampai salah satunya mati menggunakan tongkat yang dikenal dengan nama sagine untuk mendapatkan perempuan.

Berbeda dengan suku primitif lain yang biasanya bergantung dari alam, suku ini memahami cara beternak dan mereka diketahui juga berternak sapi, kambing, dan mereka bahkan juga menanam jagung.

Lalu pernah ada seorang dokter dari Rusia yang datang mengunjungi mereka pada tahun 1980-an, dan justru dianggap sebagai mayat hidup karena memiliki warna kulit yang berbeda dari mereka.

Baca Juga: Raffi Ahmad Syok Ketika Bertanya Penghasilan Sopir Pribadi Nagita, Bisa Buat Beli Rumah hingga Kebun Durian

5. Suku Mashco-Piro

Suku ini berada di Amerika Selatan, lebih tepatnya mereka mendiami wilayah Madre de Dios, Peru. Jika dibandingkan dengan suku primitif lain, suku ini dikatakan sudah lebih terbuka pada dunia luar.

Di mana pada 2015 silam, pemerintah Peru mencoba untuk menjalin kontak dengan mereka. Karena pada pada tahun 2012, dikatakan bahwa ada seorang petualang yang mencoba mendekati mereka namun justru tewas dengan anak panah menancap di jantungnya.

6. Suku Fleicheros

Tinggal di kawasan Sungai Jandiatuba di Brasil Barat, suku ini menjadi salah satu suku suku primitif dari Brasil.

Suku ini dikenal sebagai pengguna dart beracun sebagai senjata dan bisa melumpuhkan korbannya dalam hitungan jam.

Baca Juga: Pukul Panci hingga Bunyikan Klakson, Warga Myanmar Kompak Protes Kudeta Militer

Meskipun masih tergolong agresif, namun suku ini termasuk suku yang sering bertemu dengan orang luar karena di sekitar pemukiman mereka telah ditemukan emas.

Sempat diberitakan bahwa ada dua penambang emas yang mereka bunuh, dimutilasi, dan kemudian mayatnya dibuang di sungai. Namun ada dugaan bahwa kedua orang itu sebelumnya telah membanti sepuluh anggota Suku Fleicheros.

Penggambaran di atas adalah deskripsi yang didapatkan berdasarkan laporan terakhir, dan karena suku primitif merupakan suku pedalaman yang biasnya tinggal secara nomaden, mengetahui kehidupan mereka secara pasti sangatlah sulit.***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler