Fokus Pada E-Commerce, 60 Toko di Amerika Utara Milik Disney Ditutup

4 Maret 2021, 16:29 WIB
Ilustrasi Walt Disney. (FOTO INI JANGAN DIPAKAI) /Reuters (FOTO INI JANGAN DIPAKAI)

PORTAL PROBOLINGGO - The Walt Disney Company merupakan perusahaan konglomerat di bidang hiburan dan media terbesar di dunia.
 
Perusahaan ini berdiri pada 16 Oktober 1923 yang terletak di Burbank, California.
 
Kali ini Walt Disney Company berencana menutup setidaknya 60 toko ritel di Amerika Utara atau setidaknya sekitar 20% dari total toko di seluruh dunia.
 
Baca Juga: Mendikbud Alokasikan Anggaran Dana Bos Sebesar Rp52,5 Triliun untuk 216.662 Sekolah
 
Penutupan dilakukan Disney karena akan melakukan perubahan terhadap platform belanja digitalnya untuk lebih fokus pada perdagangan elektronik ,kata Walt Disney Co pada hari Rabu. .
 
Saat ini perusahaan sedang melakukan  evaluasi tentang pengurangan toko yang signifikan di Eropa, kata seorang juru bicara Walt Disney.
 
Penutupan 60 toko ritel yang berada di Amerika Utara akan berdampak pada karyawan akibat penutupan tersebut.
 
Belum diketahui pasti berapa jumlah Karyawan yang akan kehilangan perkerjaan lantaran pihak Disney Company belum mengonfirmasi.
 
Baca Juga: iKon Puncaki Tangga Lagu iTune dengan Why Why Why
 
Ia menambahkan bahwa lokasi di Jepang dan China tidak akan terpengaruh akibat perubahan tersebut. 
 
Saat ini Disney setidaknya telah mengoperasikan sekitar 300 toko di seluruh dunia seperti yang dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari Reuter.
 
Penutupan toko oleh Disney lantaran Konsumen telah beralih ke belanja digital akibat Pandemi global virus corona. Akibatnya jaringan toko Walmart Inc dan Macy's Inc ditutup.
 
"Sementara perilaku konsumen telah bergeser ke arah belanja online, pandemi global telah mengubah harapan konsumen dari pengecer," kata Stephanie Young, presiden produk konsumen, permainan dan penerbitan Disney.
 
Baca Juga: Soal Laut Natuna Utara, Tiongkok Kirim Pesan ke Jerman
 
Selama beberapa tahun terakhir, Disney telah memperluas tokonya dengan target  Amerika Serikat dan toko Alshaya Group di Timur Tengah. 
 
Lokasi tersebut akan terus beroperasi, serta toko di dalam taman Disney. Produk berlisensi Disney juga akan tetap tersedia secara luas melalui pengecer pihak ketiga.
 
Disney juga akan merombak aplikasi dan situs web belanja Disney-nya selama tahun depan.
 
Young berencana untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih fleksibel dan memberikan akses yang mudah pada pelanggan.
 
Baca Juga: Siap-siap, Boygroup ASTRO Akan Comeback Bulan Maret, Agensi Fantagio Berikan Komentar Ini
 
“Kami sekarang berencana untuk menciptakan pengalaman belanja e-niaga yang lebih fleksibel dan saling berhubungan yang memberi konsumen akses mudah ke produk unik dan berkualitas tinggi di semua waralaba kami,” kata Young.
 
Belanja digital memberi Disney kesempatan untuk menawarkan pilihan yang lebih luas dan menyertakan produk kelas atas dari semua merek Disney, Pixar, Marvel, dan Star Wars.
 
Produk baru akan mencakup pakaian dewasa, kolaborasi artis, produk rumah dan barang koleksi premium, kata perusahaan itu. 
 
Baca Juga: Aktivitas Penduduk Sekitar Memanfaatkan Sumber Daya Alam, Materi Tema 8 Kelas 5 SD dan MI Halaman 26
 
Baru-baru ini meluncurkan streetwear yang menampilkan Grogu, karakter "Star Wars" yang dikenal sebagai Baby Yoda.
 
Pada bulan November, Disney meluncurkan pasar digital di Australia, Selandia Baru, dan India.***

Editor: Elita Sitorini

Tags

Terkini

Terpopuler