Sebanyak 110 Warga Sipil Tewas dalam Teror Pembantaian Mengerikan di Nigeria

- 30 November 2020, 14:30 WIB
Senjata teroris.
Senjata teroris. //unsplash/ @andyluismdo96

PORTAL PROBOLINGGO - Setidaknya 110 warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan pembantaian mengerikan di Nigeria. Para petani yang waktu itu sedang memanen tanaman di negara bagian Borno diserang oleh pria bersenjata dengan sepeda motor.

Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu, 28 November 2020 sore hari di desa Koshobe dan di beberapa pedesaan lainnya dekat Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno yang dilanda konflik.

"Pria bersenjata dengan sepeda motor memimpin serangan brutal terhadap pria dan wanita sipil yang sedang memanen ladang mereka," kata Edward Kallon, koordinator kemanusiaan PBB di Nigeria hari Minggu kemarin sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Aljazeera.

Baca Juga: Wagub DKI Riza Patria Positif Covid-19, Begini Pesannya Bagi Warga Jakarta

"Sedikitnya 110 warga sipil terbunuh secara kejam dan banyak lainnya terluka dalam serangan ini," sambungnya. Dia juga meyakini bahwa beberapa wanita diyakini telah diculik.

“Insiden itu adalah serangan langsung paling kejam terhadap warga sipil tak berdosa tahun ini. Saya menyerukan agar pelaku tindakan keji dan tidak masuk akal ini dibawa ke pengadilan,” kata Kallon.

Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi kelompok bersenjata Boko Haram dan faksi Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP), telah melakukan serangkaian serangan mematikan di daerah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis Bulan Desember Melalui www.pln.co.id dan WhatsApp, Cek Disini!

Baik Boko Haram dan ISWAP sama-sama aktif di wilayah tersebut, di mana para militan mereka telah menewaskan lebih dari 30.000 orang selama 10 tahun terakhir dan telah membuat sekitar dua juta orang mengungsi dan telah menyebar ke negara-negara tetangga termasuk Niger, Chad dan Kamerun.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini