Era Trump Disebut Hancurkan Harapan Damai Israel-Palestina, Bisakah Biden Mengembalikannya?

- 29 November 2020, 13:15 WIB
Kebijakan Trump Terkait Perdamaian Israel-Palestina Diprediksi Bakal Membuat Tugas Biden Semakin Berat
Kebijakan Trump Terkait Perdamaian Israel-Palestina Diprediksi Bakal Membuat Tugas Biden Semakin Berat /pixabay.com

PORTAL PROBOLINGGO - Kebijakan luar negeri Donald Trump, terutama yang menyangkut perdamaian Israel-Palestina, merupakan kebijakan berat sebelah.

Ibarat pertandingan sepak bola, Trump sebagai 'wasit' justru seolah-olah meninggalkan lapangan pertandingan, setelah memberi beberapa keistimewaan terhadap salah satu klub, yakni Israel.

Trump secara terbuka memberi peluang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk semakin menancapkan kekuasaan atas Palestina.

Baca Juga: Ahli Nuklir Iran Tewas dalam Serangan di Teheran, Israel: Kami Tak Mau Berkomentar

Selama empat tahun terakhir, Trump melalui Jared Kushner, Penasihat Senior Gedung Putih, telah 'membantu' Israel dengan beberapa kebijakan kontroversialnya, salah satunya ialah mendirikan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem.

Selain itu, rencana Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk mengunjungi Dataran Tinggi Golan-- yang merupakan wilayah sengketa-- di Tepi Barat, digadang-gadang bakal semakin melegitimasi klaim Israel atas wilayah-wilayah tersebut.

"Trump secara terbuka membuat kebijakan pro Israel. Dia melepaskan tugas sebagai 'perantara' untuk mendamaikan kedua negara yang tengah berkonflik," tutur Dianau Buttu, analis politik dan mantan penasihat hukum Palestina, seperti dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari The Intercept.

Baca Juga: LIVE STREAMING SEBENTAR LAGI Tinju Mike Tyson Vs Roy Jones Jr, Laga Eksebisi Dua Petinju Kawakan

Lebih lanjut, Diana menyebut selama negosiasi, AS seolah-olah justru bertindak sebagai 'pengacara' Israel.

Halaman:

Editor: Elita Sitorini

Sumber: The Intercept


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x