Vaksinasi Covid-19 Sudah Dekat, WHO: Tetap Waspada

- 5 Desember 2020, 13:33 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /pixabay.com/Chillsoffear

Dua vaksin yang dijanjikan dapat segera menerima otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, dan sekitar 20 juta orang Amerika dapat divaksinasi tahun ini, membantu membendung gelombang virus di negara yang terkena dampak terparah di dunia.

Namun, ahli darurat utama WHO, Mike Ryan juga memperingatkan agar tidak berpuas diri setelah peluncuran vaksin, dengan mengatakan bahwa meskipun itu adalah bagian utama dari pertempuran melawan Covid-19, vaksin tidak akan dengan sendirinya mengakhiri pandemi.

Ryan mengatakan beberapa negara harus mempertahankan langkah-langkah pengendalian yang sangat kuat untuk beberapa waktu ke depan atau mereka akan mengambil resiko ledakan kasus, dan wabah pandemi.

Baca Juga: Angka Terakhir di Tahun Kelahiran Ternyata Dapat Prediksi Kepribadian Manusia, Simak Ulasannya!

WHO telah mendukung program vaksin global COVAX yang bertujuan untuk memastikan distribusi vaksin yang adil dan hingga saat ini telah melibatkan 189 negara.

Kepala ilmuwan WHO berharap setengah miliar dosis vaksin akan tersedia untuk didistribusikan melalui skema COVAX pada kuartal pertama 2021, dengan rencana awal untuk memvaksinasi 20% populasi yang berisiko tertinggi, termasuk petugas kesehatan dan orang yang berusia di atas 65 tahun.

"Tujuannya adalah untuk mendapatkan setidaknya 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021 yang akan cukup untuk memvaksinasi 20% populasi negara yang menjadi bagian dari COVAX," kata kepala ilmuwan, Soumya Swaminathan pada konferensi pers.

Baca Juga: Kumpulan Lagu Daerah Nusa Tenggara Timur, Lengkap dengan Liriknya

COVAX dipimpin bersama oleh aliansi vaksin GAVI, WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). Amerika Serikat belum menandatangani skema tersebut, setelah mendapatkan kesepakatan bilateral.***

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini