Kasus Covid-19 Meningkat, Moskow Memulai Vaksinasi Massal

- 6 Desember 2020, 10:30 WIB
Ilustrasi Vaksin Sinovac.
Ilustrasi Vaksin Sinovac. /pixabay.com/Chillsoffear

PORTAL PROBOLINGGO - Moskow telah mulai melakukan vaksinasi bagi kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona.

Hal ini dilakukan setelah institusi yang berwenang mendapat laporan adanya kasus baru Covid-19 yang mencapai 28.782 kasus pada hari Sabtu di seluruh Rusia. Termasuk 7.993 di Moskow, menjadikan total nasional menjadi 2.431.731 sejak pandemi dimulai.

Pihak berwenang mengonfirmasi 508 kematian terkait dengan COVID-19 dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah kematian resmi nasional menjadi 42.684.

Baca Juga: Effendi Gazali Blak-Blakan Soal Ekspor Benih Lobster, Singgung Fahri Hamzah dan Lima Kelompok Ini

Atas dasar kondisi darurat tersebut,  akhirnya Rusia mulai mendistribusikan suntikan Sputnik V COVID-19 melalui 70 klinik pada hari Sabtu, sekaligus menandai vaksinasi massal pertama di Rusia.

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Al Jazeera, vaksin yang dibuat di Rusia, pertama-tama akan diberikan kepada dokter dan pekerja medis lainnya, guru dan pekerja sosial karena mereka termasuk kelompok berisiko tinggi terinfeksi corona. 

Vaksib ini bekerja dengan cara yang mirip dengan vaksin yang sedang dikembangkan oleh tim Oxford-AstraZeneca di Inggris, yaitu menggunakan virus lain untuk mengirimkan molekul dari virus corona yang menyebabkan COVID-19 ke dalam tubuh manusia untuk merangsang respons kekebalan.

Dosisnya diberikan dalam dua suntikan dengan selang waktu 21 hari.

Baca Juga: Tanggapi Mensos Juliari Batubara Jadi Tersangka, Ferdinand Hutahaean Mengaku Kecewa

"Selama 5 jam pertama, 5.000 orang mendaftar untuk guru, dokter, pekerja sosial, mereka yang saat ini mempertaruhkan kesehatan dan nyawa mereka paling banyak," tulis Walikota Sergei Sobyanin di situs pribadinya pada hari Jumat.

Mereka yang akan menerima vaksin harus kembali dalam 3 minggu untuk menerima suntikan kedua.

Usia bagi mereka yang menerima suntikan dibatasi hingga 60 tahun. Orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang mendasari, wanita hamil, dan mereka yang menderita penyakit pernapasan selama 2 minggu terakhir dilarang vaksinasi.***

Editor: Elita Sitorini


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x