Tetap Produksi Logam Uranium, Iran Dapat Peringatan Keras dari Prancis, Jerman, dan Inggris

- 13 Februari 2021, 14:30 WIB
Uni Eropa.
Uni Eropa. /pixabay.com/Capri23auto

 

PORTAL PROBOLINGGO - Prancis, Jerman, Inggris memperingatkan Iran atas produksi logam uranium karena merusak kesempatan bagi diplomasi baru untuk sepenuhnya mewujudkan tujuan kesepakatan nuklir 2015.

Melansir dari Aljazeera, Inggris, Prancis, dan Jerman mengutuk keputusan Iran untuk memproduksi logam uranium, yang menurut mereka melanggar komitmen yang dibuat oleh Iran kepada komunitas internasional.

Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan awal pekan ini bahwa Iran telah menindaklanjuti rencananya untuk membuat logam uranium, setelah Teheran memperingatkan negara-negara Barat dengan niatnya untuk memproduksi bahan yang dapat digunakan untuk membuat inti senjata nuklir.

Baca Juga: Cara Mudah Buat Vertical garden Dirumah, Bagi Pemula Wajib Simak Langkahnya

Ada harapan bahwa kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia dapat dihidupkan kembali melalui pembicaraan baru di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, setelah pendahulunya Donald Trump keluar dari kesepakatan pada 2018.

Trio Eropa, yang menandatangani kesepakatan yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Jumat bahwa langkah Iran untuk memproduksi logam uranium adalah pelanggaran kesepakatan yang membahayakan peluang untuk mewujudkan adanya diplomasi.

Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Umumkan Tanggal Pernikahannya

kesepakatan itu, bertujuan untuk mengurangi sanksi internasional terhadap Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya “Kami sangat mendesak Iran untuk menghentikan kegiatan ini tanpa penundaan dan tidak mengambil langkah baru yang tidak sesuai pada program nuklirnya. Dalam meningkatkan ketidakpatuhannya, Iran merusak kesempatan untuk diplomasi baru untuk sepenuhnya mewujudkan tujuan JCPOA, ”kata trio Eropa itu dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x