25 Tahun Berlalu Pasca Kecelakaan, Bangkai Pesawat TW Flight 200 Akhirnya Akan Segara Dihancurkan

- 24 Februari 2021, 20:24 WIB
Bangkai Pesawat TW Flight 800.
Bangkai Pesawat TW Flight 800. /twitter.com/fl360aero

Dalam kesepakatan antara NTSB dan anggota keluarga korban kecelakaan, NTSB berjanji bahwa puing-puing tidak akan pernah menjadi pameran atau pajangan publik. 

Pelajar atau pengunjung pusat pelatihan dilarang keras mengambil foto pesawat, dan tidak ada foto yang diizinkan di dalam pesawat dengan kursi tetap di baris bernomor. 

Baca Juga: Sindir Kerumunan dalam Kunker Jokowi di NTT, Roy Suryo: Luar Biasa Prokesnya

"Untuk menghormati kesepakatan yang dibuat dengan keluarga korban TWA Flight 800, NTSB akan bekerja sama dengan kontraktor pemerintah federal untuk membongkar rekonstruksi dan menghancurkan reruntuhan," kata NTSB. 

Meskipun bangkai pesawat tidak dibuka untuk umum, anggota keluarga korban diperbolehkan berkunjung sesering yang mereka suka. Pada tahun-tahun setelah kecelakaan itu, orang-orang terkasih datang dan meninggalkan kenang-kenangan di kursi anggota keluarga mereka.

Kemungkinan penyebab kecelakaan TWA Flight 800 adalah ledakan di tangki bahan bakar sayap tengah. Laporan akhir menunjukkan bahwa kabel yang salah memicu campuran bahan bakar/ udara yang mudah terbakar, menyebabkan ledakan 12 menit setelah lepas landas.

Baca Juga: Kerumunan di Kunker Jokowi, Mardani Ali: Presiden Kecewa PSBB Tak Efektif tapi Justru Ciptakan Kerumunan?

Investigasi dan rekomendasi keselamatan NTSB selanjutnya mengubah jalannya penerbangan. “Dari investigasi itu kami mengeluarkan rekomendasi keselamatan yang secara fundamental mengubah cara pesawat dirancang,” kata NTSB. 

“Investigasi juga mengarah pada nota kesepahaman antara FBI dan NTSB mengenai investigasi kecelakaan akibat tindakan yang disengaja serta bukti. koleksi dan pelestarian. "

NTSB mengatakan akan menonaktifkan/menghancurkan bangkai pesawat TW flight 800 pada 7 - 11 Juli hari sebelum peringatan ke 25  kecelakaan itu.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x