Survei Microsoft Buktikan Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara

- 26 Februari 2021, 09:33 WIB
Ilustrasi menggunakan internet
Ilustrasi menggunakan internet / /Pexels.com/Picjumbo

 

PORTAL PROBOLINGGO - Microsoft melakukan riset terbaru, mengukur tingkat kesopanan digital para netizen atau pengguna internet di seluruh dunia.

Riset ini dinamakan Digital Civility Index (DCI). Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman website microsoft, Riset ini dilakukan pada April-Mei 2020 dengan melibatkan 16.000 responden yang tersebar di 32 geografi. Para responden diberikan pertanyaan untuk empat kategori: perilaku, seksual, reputasi, dan personal atau gangguan.

Sistem penilaian laporan tersebut berkisar dari skala nol hingga 100. Semakin rendah skor berarti paparan risiko online makin rendah. Sehingga tingkat kesopanan di internet di negara itu disimpulkan makin tinggi.

Baca Juga: Percantik Halaman Rumah dengan Tanaman Hias Calathea, Ini Tips Rawat Calathea Outdoor

Berdasarkan hasil riset ini, untuk wilayah Asia Tenggara, netizen Indonesia berada di peringkat peringkat ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Hal ini menunjukkan, netizen Indonesia adalah yang paling tidak sopan ketika berkomunikasi di dunia digital. Hal ini terlihat dari angka tingkat kesopanan netizen Indonesia yang dirilis penelitian ini.

Sementara Singapura berada di peringkat teratas di Asia Tenggara dan keempat secara global.

Dalam laporan DCI 2020, Microsoft menemukan kesopanan netizen Indonesia memburuk ketimbang tahun lalu. Sebelumnya, poin tingkat kesopanan Indonesia 68. Namun selama setahun kemarin tingkat kesopanan Indonesia menunjukkan memburuk 8 poin ke skor 76.

Baca Juga: Langka dan Mahal, 5 jenis Lidah Mertua atau Sansevieria Ini Banyak Diburu Pecinta Tanaman Hias Seluruh Dunia

Dalam paparannya, laporan DCI ini menjelaskan ada tiga faktor yang menyebabkan turun atau rendahnya tingkat kesopanan Indonesia. Faktor yang tertinggi adalah hoaks dan penipuan. Faktor ini naik 13 poin. Ujaran kebencian (bertambah 5 poin), dan diskriminasi (berkurang 2 poin).

Sebanyak 42 persen responden Indonesia mengatakan kesopanan online lebih baik selama masa pandemi COVID-19. Responden menyebut, mereka merasa kesopanan online meningkat berkat rasa kebersamaan yang lebih besar dan menyaksikan orang membantu orang lain.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Guru Tuntas, Nadiem Makarim : Awal Tahun Ajaran Baru 2021 Sekolah Sudah Bisa Tatap Muka

Penelitian ini menelusuri lebih jauh “pihak” yang memberikan kontribusi paling besar terhadap tingkat kesopanan Indonesia ini. Kontributor terbesar adalah media sosial. Media sosial berkontribusi hingga 59 persen terhadap tingkat kesopanan netizen Indonesia.

Kontribusi kedua diberikan berita di media digital, yaitu 59 persen. Selain itu, kontributor lainnya berturut-turut: lembaga pemerintah (48 persen), lembaga pendidikan (46 persen), lembaga agama (41 persen), dan Media berita (54 persen).

Baca Juga: Iwan Fals: Rasanya Ingin Juga Saksikan Jokowi dan Rocky Gerung Debat atau Diskusi

"Studi tahunan kesopanan digital ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong interaksi positif secara online," ungkap Liz Thomas selaku Regional Digital Safety Lead, Asia-Pacific Microsoft, dilansir dari Mashable pada Kamis, 25 Februari 2021. ***

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Microsoft


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x