Rawan Pelcehan Seksual Saat Wabah Ebola di Kongo, WHO Beraksi

- 16 Oktober 2020, 09:33 WIB
Ilustrasi wabah Ebola
Ilustrasi wabah Ebola //Pixabay

PORTAL PROBOLINGGO - Wabah Virus Ebola di Kongo merupakan wabah yang sangat besar.

Meski wabah tersebut tergolong epidemi, tentu tak serta merta tutup mata darinya.

Bahkan kini di Provinsi Kivu Utara dan Ituri Kongo, merupakan rekor wabah Ebola terbesar kedua di dunia yang dinyatakan terakhir pada 25 Juni 2020.

Baca Juga: Update Harga Emas UBS Jumat 16 Oktober 2020 di Pegadaian

Namun, ditengah wabah tersebut, pelecehan seksual di Kongo ketika menghadapi wabah ini menjadi sorotan. Guna memberantas tindakan ini, WHO menujuk ketua komisi independen untuk pelanggaran seksual.

Dilansir PORTAL PROBOLINGGO dari laman resmi WHO pada 15 Oktober 2020, WHO menunjuk salah satu ketua Komisi Independen untuk mengatasi pelanggaran seksual selama wabah Ebola di Kivu Utara dan Ituri, Republik Demokratik Kongo.

Organisasi Kesehatan Dunia ini telah menunjuk dua pemimpin terkemuka untuk menjadi ketua Komisi Independen tentang pelecehan dan eksploitasi seksual selama epidemi Virus Ebola di provinsi Kivu Utara dan Ituri, Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: Ronaldo kembali ke Italia Untuk Isolasi, Andrea Agnelli: tidak ada aturan yang dilanggar

Komisi tersebut akan diketuai oleh Yang Mulia Aïchatou Mindaoudou, mantan Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Sosial Niger, yang pernah menduduki jabatan senior PBB di Pantai Gading dan Darfur.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: WHO


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x