Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Indonesia 20 Oktober 2020, Total Kasus Konfirmasi Naik Menjadi 368.842
“Dengan demikian, VOC dapat diukur sebagai penanda penyakit seperti covid-19." ujarnya kemudian. Uji klinis percontohan yang melibatkan 180 pasien menunjukkan tingkat akurasi lebih dari 90 persen.
Uji coba tersebut dilakukan dengan bekerja sama dengan National Center for Infectious Diseases (NCID).
Karena tes napas dapat menghasilkan hasil jauh lebih cepat daripada tes reaksi rantai polimerase (PCR) saat ini, yang dapat memakan waktu beberapa jam, tes ini justru cocok untuk pemeriksaan massal, terutama di daerah dengan lalu-lintas manusia yang tinggi.
Metode seperti ini dapat digunakan di bandara, guna mempercepat proses persyaratan administrasi, dan dapat digunakan di asrama.
Baca Juga: 6 Tips Mudah Untuk Mengatasi Insomnia, Nomer 5 Sering Diremehkan
Breathonix saat ini sedang dalam proses mendapatkan persetujuan peraturan untuk teknologi sehingga dapat digunakan untuk penyaringan.
Freddy Boey, Wakil Presiden Senior NUS untuk Pendidikan Pascasarjana & Penerjemahan Riset, dan Profesor yang memimpin GRIP memberi nasehat kepada dua lulusan tersebut.
"NUS bangga dengan kemajuan yang telah dicapai Breathonix sejak awal, dan kami berharap dapat melihat teknologi mereka diterapkan di Singapura dalam waktu dekat untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Boey.***
Artikel Rekomendasi