Debat Panas Antara Trump dan Biden, Biden: Negara Sedang Menuju Musim Dingin yang Gelap

- 23 Oktober 2020, 13:15 WIB
Debat Capres AS Donald Trump dan Joe Biden pada Selasa, 29 September 2020.
Debat Capres AS Donald Trump dan Joe Biden pada Selasa, 29 September 2020. / Tangkapan layar YouTube.com/C-SPAN2

PORTAL PROBOLINGGO - Presiden Donald Trump dan penantang Demokrat Joe Biden berdebat tentang bagaimana menjinakkan virus corona yang meluas dalam debat terakhir, pada Kamis 22 Oktober 2020, dalam acara tersebut mereka lebih substantif yang menguatkan pendekatan mereka yang sangat berbeda untuk menyelesaikan masalah utama.

Dengan waktu kurang dari dua minggu hingga pemilihan, Trump berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai orang yang sama seperti pertama kali mengajukan diri pada ajang pemilihan empat tahun lalu. Berulang kali mengatakan dia bukan seorang politisi.

Biden, sementara itu berpendapat bahwa Trump adalah pemimpin yang tidak kompeten dari sebuah negara yang menghadapi banyak krisis dan mencoba menghubungkan apa yang dia lihat sebagai kegagalan presiden dengan kehidupan sehari-hari orang Amerika.

Baca Juga: 7 Manfaat Wortel Ungu bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

Dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari apnews.com, malam di Nashville dimulai dengan pertarungan mengenai penanganan pandemi oleh presiden, yang telah menewaskan lebih dari 225.000 orang Amerika dan menghabiskan jutaan pekerjaan. Trump menyatakan bahwa virus itu akan hilang, sementara Biden memperingatkan bahwa negara sedang menuju musim dingin yang gelap.

Biden mengatakan, "Siapa pun yang bertanggung jawab atas banyak kematian tidak boleh tetap menjadi presiden Amerika Serikat."

Baca Juga: Daftar Harga Motor Yamaha Matic Terbaru 2020, Termurah Rp16 Juta-an

Trump membela manajemennya atas krisis kesehatan paling mematikan di negara itu dalam satu abad, menepis peringatan Biden bahwa negara itu memiliki masa depan yang mengerikan karena lonjakan infeksi. Trump berjanji bahwa vaksin akan siap dalam beberapa minggu.

Trump mengatakan, "Itu akan hilang,"

“Kami tidak bisa menutup negara ini. Ini adalah negara besar dengan ekonomi masif,"

Baca Juga: 14 Driver di Korea Meninggal Akibat Kelelahan Tangani Lonjakan Volume Paket Selama Pandemi

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x