Terjadi Aksi Penyerangan di Austria, Sebabkan 5 Orang Tewas

- 4 November 2020, 09:49 WIB
Polisi Austria amankan serangan teror: Aksi teror terjadi di Wina Austria pada malam hari.
Polisi Austria amankan serangan teror: Aksi teror terjadi di Wina Austria pada malam hari. /Twitter/@Marchfoward/

PORTAL PROBOLINGGO - Orang-orang bersenjata menyerang enam lokasi di Wina tengah pada Senin, 2 November 2020. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai setidaknya 14 orang dalam apa yang Austria sebut sebagai 'serangan teror menjijikkan'.

Para saksi menggambarkan orang-orang itu menembaki kerumunan di bar dengan senapan otomatis, karena banyak orang memanfaatkan malam terakhir sebelum jam malam nasional diberlakukan akibat Covid-19. Polisi berhasil menembak mati satu penyerang.

Polisi lalu langsung menutup sebagian besar pusat bersejarah Wina, mendesak masyarakat untuk berlindung. Banyak yang mengungsi di bar dan hotel, sementara transportasi umum di seluruh kota tua ditutup dan polisi menjelajahi kota untuk memburu teroris lainnya.

Baca Juga: Tingkatkan Nilai Beli Masyarakat di Kabupaten Probolinggo, 'Mak Blonjo’ Siap Layani Via Online

"Ini adalah hari tersulit bagi Austria selama bertahun-tahun. Kami menghadapi serangan teror yang parah. Belum pernah kami alami di Austria selama bertahun-tahun," kata Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer pada konferensi pers sebagaimana dikutip PORTAL PROBOLINGGO dari Channel New Asia.

Ibukota Austria sejauh ini terhindar dari jenis serangan militan mematikan seperti yang melanda Paris, London, Berlin, dan Brussel, dalam beberapa tahun terakhir. Kanselir Sebastian Kurz mengatakan tindakan menjijikkan itu jelas merupakan serangan teror, tapi dia tidak bisa mengatakan apa motifnya.

Baca Juga: Resmi Dibuka Kartu Prakerja Gelombang 11, Cek Daftar Platform Digital yang Bekerja Sama

Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi Wina, yang memiliki kantor yang bersebelahan dengan sinagoga di jalan sempit berbatu yang penuh dengan bar, mengatakan di Twitter bahwa tidak jelas apakah tempat ibadah atau kantor itu yang menjadi sasaran teroris, tetapi kedua tempat tersebut ditutup pada saat itu.

Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan kepada radio LBC London bahwa dia tinggal di kompleks sinagoga. "Setelah mendengar tembakan, kami melihat ke bawah (dari) jendela dan melihat orang-orang bersenjata menembaki para tamu dari berbagai bar dan pub," katanya.

Halaman:

Editor: Antis Sholihatul Mardhiyah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini